SOLOPOS.COM - Tangkapan layar acara UKSW Leader Forum yang disiarkan secara live streaming di Youtube saat Staf Khusus Kemenkeu Bidang Komunikasi Stragetis, Yustinus Prabowo, memberikan paparannya, Kamis (12/5/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SALATIGA — Swasembada pangan merupakan salah satu kunci sukses mewujudkan Indonesia Maju 2045. Swasembada pangan ini pun bisa terwujud, salah satunya melalui diversifikasi pangan.

Hal itu disampaikan Staf Khusus Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo, saat memberikan paparannya dalam acara UKSW Leader Forum 2022 yang digelar di Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (12/5/2022).

Dalam kesempatan itu, Yustinus menyampaikan efisiensi dan makna dari swasembada pangan, terutama terkait diversifikasi pangan atau usaha mengajak masyarakat memberikan variasi terhadap makanan pokok yang dikonsumsi. Dengan demikian, makanan pokok yang dikonsumsi bisa bervariasi dan tidak terfokus pada satu jenis, seperti beras.

“Dalam konteks ini, pemerintah harus membuat terobosan. Apa yang sekarang menarik? Misalnya diverisifikasi pangan kita fokus pada beras. Padahal, kita punya sumber-sumber yang lain yang bisa diupayakan. Tapi, belum maksimal karena ini terkait dengan kultur, sosial, dan budaya,” ujar Yustinus.

Yustinus kemudian mencontohkan buah sukun yang serat akan sumber karbohidrat. Ia bahkan menilai buah sukun tidak kalah dibandingkan beras dari segi kandungan karbohidrat.

Baca juga: UKSW Leader Forum, Menko Airlangga: Sudah Ada 300 PSN Sejak 2016

“Tapi, karena belum masif memberdayakan dan memperkenalkan ke masyarakat, maka masih belum banyak dilirik masyarakat. Ini perlu afirmasi kebijakan di sektor pangan. Nanti baru masuk kedelai, jagung, dan sebagainya yang belum mencapai target,” jelasnya.

Yustinus pun menilai pelibatan perguruan tinggi dalam swasembada pangan dan mewujudkan diversifikasi pangan sangat diperlukan. Terutama, dalam merumuskan kebijakan perencanaan implementasi sekaligus monitoring evaluasi.

“Kenapa? Karena kebijakan pertanian dirumuskan pusat dan implementasi daerah. Ini [implementasi] seringkali membuat tidak ada standar jelas. Akibatnya, output dan outcome [hasil] yang kurang jelas di tiap daerah, sehingga sekarang semua mengejar output, tapi tidak dengan ukuran outcome,” jelasnya.

UKSW Leader Forum 2022 yang digelar UKSW Salatiga berlangsung mulai Selasa-Jumat (10-13/5/2022). Acara ini mengambil tema Indonesia 2045: Sebuah Blueprint.

Baca juga: UKSW Leader Forum, Wujudkan Visi Jokowi Indonesia Maju 2045

Acara ini digelar dalam rangka mewadahi atau sebagai forum komunikasi antara pemimpin bangsa, baik dari sektor pemerintahan maupun swasta, dengan para calon pemimpin, dalam hal ini mahasiswa.

Acara ini pun menghadirkan sederet pemimpin instansi pemerintahan seperti Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, yang mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang diwakili Yustinus Prastowo, hingga Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Rekomendasi
Berita Lainnya