SOLOPOS.COM - Salah satu los UKM kerajinan yang dikelola Dwi Raharjo di pasar Beringharjo, Senin (22/10/2012). (Holy Kartika NS/JIBI/Harian Jogja)

Salah satu los UKM kerajinan yang dikelola Dwi Raharjo di pasar Beringharjo, Senin (22/10/2012). (Holy Kartika NS/JIBI/Harian Jogja)

JOGJA—Sejumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) Jogja mengeluhkan sulitnya mengurus Kredit Usaha Rakyat (KUR). Minimnya sosialisasi dan rumitnya prosedur membuat para pedagang beralih ke lembaga penjamin modal yang lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Purwanti, pemilik kios kerajinan Rumput Mas di pasar Beringharjo mengatakan rumitnya prosedur membuatnya sempat kesulitan modal untuk usahanya.

Ekspedisi Mudik 2024

“Pernah mengajukan KUR di BRI tapi sekarang karena suami bekerja di Kalimantan, bank tidak bisa mengabulkannya, karena ketentuannya harus menggunakan tanda tangan suami juga,” papar Purwanti.

Perempuan asal Kulon Progo ini mengaku meski sempat penawarannya menjelaskan kemudahan, tetapi kenyataannya prosedurnya tetap saja rumit. Kebutuhan modal usaha serta biaya sekolah anak, membuat Purwanti mencari solusi tambahan keuangan lainnya.

“Katanya bisa cair walaupun tanpa tanda tangan suami, tapi akhirnya juga mundur, enggak bisa juga. Lalu karena saya nambah anak saya sekolah juga, terus saya pakai bank mingguan semacam bank harian, bank plecit,” tandasnya.

Purwanti mengaku lembaga keuangan semacam koperasi simpan pinjam ini menjadi jalan terakhirnya untuk bisa mendapat tambahan modal untuk usahanya. Namun, di sisi lain bunga yang ditawarkan pun cukup tinggi. “Bunganya sangat tinggi. Misal saya hutang Rp1 juta, nanti yang saya dapat tidak sebesar itu, dan angsurannya bila ditotal Rp1.300.000,” jelasnya.

Rumitnya prosedur juga diakui Sudarni, pemilik kios kerajinan tas anyaman di los kerajinan pasar Beringharjo Tengah. Menurutnya pengurusan KUR terkendala masalah aturan dan sistem yang kurang dipahami secara jelas oleh para pedagang.

“Saya pernah ditawari, tapi karena sudah mengajukan di bank lain, saya tolak. Saya merasa juga untuk KUR BRI yang menawari saya itu prosesnya cukup rumit. Kalau yang bank Mandiri atau BCA lebih mudah,” paparnya.

Bunga KUR yang ditawarkan oleh BRI diakui sejumlah pedagang memang lebih kecil. Apabila dibandingkan dengan bank lainnya, bunga KUR BRI tidak memberatkan para pelaku UKM . Hal ini disampaikan Dwi Raharjo, salah satu pengelola kios kerajinan Shany Craft.

“Kami pakainya KUR BRI, bunganya juga lebih kecil dibandingan dengan bunga bank lainnya. Selain KUR, saya juga pakai LKM (Lembaga Keuangan Masyarakat) di desa-desa itu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya