SOLOPOS.COM - Para guru saat mengikuti pelatihan di bidang teknologi informasi yang dilaksanakan Prodi PBI UKDW beberapa waktu lalu. (Dok. foto istimewa)

Proses pembelajaran di sekolah dinilai tak lepas dari keterampilan di bidang teknologi informasi.

Harianjogja.com, JOGJA–Sudah menjadi sebuah keniscayaan bahwa perkembangan teknologi telah merambah keseharian kehidupan manusia di Indonesia, termasuk dalam hal pendidikan. Para guru yang berkecimpung di dunia pendidikan perlu meningkatkan kompetensi di bidang teknologi informasi tersebut.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Para guru saat ini mengajar siswa yang berasal dari generasi yang disebut Prensky (2001), sebagai digital natives atau “penduduk asli” era digital. Kenyataannya, pembelajaran di kelas seringkali terjadi kesenjangan cara dan media berkomunikasi di antara guru dengan generasi digital tersebut.

Selain karena kendala teknis penguasaan teknologi dalam proses pembelajaran, hal ini akan berdampak erat dengan faktor afektif dan motivasi untuk ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa bisa menjadi tidak termotivasi berprestasi di kelas oleh karena merasa bahwa guru mereka kurang mengikuti perkembangan zaman lantaran tak lihai di bidang IT.

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UKDW Paulus Widiatmoko mengatakan pada dasarnya setiap guru mengemban peran strategis untuk menumbuhkembangkan pemikiran yang terbuka dan inovatif, mempersiapkan generasi berkarakter di masa depan untuk menyikapi tantangan zaman, membekali siswa dengan kemampuan komunikasi dan berkolaborasi dengan orang lain dari berbagai latar berlakang budaya dan bahasa, menumbuhkembangkan minat serta keberanian untuk berkiprah di dunia global serta memberikan inspirasi bagi siswa untuk merintis masa depan mereka.

“Oleh karenanya, peningkatan penguasaan keterampilan Teknologi Informasi dan komunikasi [TIK] bagi para guru menjadi salah satu solusinya mengingat bahwa teknologi mampu mempersingkat ruang dan waktu dengan terbukanya peluang untuk memperluas wawasan siswa tanpa harus mengunjungi negara tersebut. Tak kalah penting, kemampuan menggunakan TIK diharapkan menginspirasi siswa karena guru sebagai role model dan sumber inspirasi bagi siswa,” kata Paulus Widiatmoko melalui rilis yang diterima Harianjogja.com, Senin (12/3/2018).

Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UKDW kata dia mempunyai concern yang besar terhadap penerapan teknologi pembelajaran. Bermitra dengan sekolah-sekolah Pangudi Luhur Yogyakarta, Prodi PBI UKDW telah mengadakan pelatihan literasi digital selama dua hari pada 9-10 Maret 2018 di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul.

Berbagai program dan aplikasi pembelajaran berbasis cloud computing yang user friendly dan mudah diterapkan oleh bahkan guru yang gaptek dilatihkan. Diikuti oleh 56 guru dari SMA dan SMP Pangudi Luhur Sedayu serta SMP Pangudi Luhur Moyudan Sleman dan Kalibawang, Kulonprogo, workshop ini diharapkan mampu memberikan bekal literasi digital untuk menunjang pembelajaran, kolaborasi dan komunikasi, serta pencarian informasi untuk kepentingan pengajaran. Selanjutnya para guru akan mendapatkan pendampingan penerapan materi yang sudah dipelajari selama dua bulan dari para dosen Prodi PBI UKDW. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya