SOLOPOS.COM - Ilustrasi bahan kimia (linkcheme.com)

Ilustrasi (linkcheme.com)

SOLO – SMK Santo Paulus, Solo yang memiliki Program Keahlian Kimia Industri mengaku kesulitan menemukan bahan untuk Ujian Praktik Kejuruan (UPK). Sebab, beberapa bahan kimia industri yang berasal dari luar negeri kini sudah dilarang memasuki wilayah Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala SMK Santo Paulus, Sri Pujianti, mengatakan untuk mendapatkan bahan kimia industri tersebut, sekolah harus memiliki dokumen yang lengkap. Selain itu, sekolah juga harus mengikuti prosedur yang cukup kompleks. “Sulit menemukan bahan kimia karena sekarang harus memakai surat izin,” ujarnya. Dia menjelaskan salah satu bahan yang saat ini sulit diperoleh yakni potassium permanganate. “Mungkin karena akhir-akhir ini bahan tersebut sering digunakan untuk membuat bom, jadi sulit diperoleh,” paparnya.

Padahal potassium permanganate sering kali digunakan SMK tersebut untuk menganalisa zat yang terkandung dalam air. Terakhir, pihaknya membeli bahan kimia tersebut dalam jumlah yang cukup banyak beberapa tahun lalu, sehingga bisa digunakan untuk praktik dalam waktu yang cukup lama. “Selain itu, bahan yang mungkin susah untuk didapatkan adalah amyl alcohol,” ujarnya. Zat tersebut biasanya diguanakan untuk mengekstraksi zat kimia lain. Dengan waktu UPK yang relatif masih lama, Pujianti mengaku akan terus mencoba mencari bahan tersebut.

Rencananya, siswa akan diberi tugas untuk membuat biodiesel dari minyak jelantah dan esen amilastat untuk membuat aroma makanan pada UPK. Selain Program Kompetensi Kimia Industri, SMK tersebut juga memiliki Program Kompetensi Analis Kesehatan.

Sementara itu, Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdikpora Kota Solo, Budi Setiono, mengungkapkan sekolah bisa memanfaatkan alternatif soal yang telah disediakan. “Masih ada paket pilihan satu, dua dan tiga. Jadi sekolah bisa memilih bahan yang paling mudah didapat,” ungkapnya. Jika ketiga paket soal tersebut ternyata juga sulit, sekolah bisa berkonsultasi ke Disdikpora Kota Solo melalui pengawas. “Jika sekolah yang menganggap ketiga paket soal UPK lebih mudah, bisa meningkatkan mutu dan bobot soalnya,” jelasnya.

Di Solo, menurut Budi, hanya SMK Santo Paulus yang memiliki program keahlian kimia industri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya