SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Ujian sekolah, belasan ribu siswa SD dan MI di Solo mengikuti latihan US/M tingkat Kota Solo.

Solopos.com, SOLO–Sebanyak 10.891 siswa sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) di Kota Solo akan mengikuti Latihan Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) 2016 tingkat kota yang diadakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dspisdikpora) setempat, Senin-Rabu (11-13/4/2016).
Latihan US/M tersebut dikonsep sama dengan penyelenggaraan US/M utama termasuk di antaranya menempatkan pengawas ujian dengan sistem pengawasan silang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) SD dan Anak Usia Dini (AUD) Disdikpora Solo, Wahyono, mengemukakan, para peserta latihan US/M tersebut berasal dari 258 SD/MI dan akan mengikuti ujian di sekolah masing-masing. Jadwal latihan ujian juga sesuai jadwal US/M utama.

“Pelaksanaan latihan ujian dikonsep seperti ujian sesungguhnya, mulai dari pendistribusian soal dari dinas ke UPTD (unit pelaksana teknis dinas), kemudian nanti sekolah-sekolah mengambil ke UPTD untuk setiap jadwal ujiannya,” ujar Wahyono, didampingi Kasi Kurikulum Bidang Dikdas SD dan AUD, Rita Nirbaya, Sabtu (9/4/2016).

Rita menambahkan terdapat empat SD/MI yang menggabung ke sekolah lain, yaitu SD Global Inter Study yang menggabung ke SD Negeri (SDN) Banyuanyar 2, SD Charis yang menggabung ke SD Bibis Luhur 1, MI Terpadu Tafidzul Quran Al Maksum (MITTQUM) dan MI Ahmad Maryam yang menggabung di MI Negeri (MIN) Banyuanyar.

“Empat sekolah tersebut tergolong baru. Menggabung di sini bukan berarti siswa mengerjakan ujian di sekolah lain, tapi hanya menggabung secara administrasi mengingat sekolah-sekolah yang menggabung tersebut belum terakreditasi sehingga belum bisa menyelenggarakan US/M sendiri dan harus menginduk ke sekolah lain,” terang Rita.

Rita menambahkan, tujuan diadakannya latihan US/M tersebut di antaranya melatih siswa dan juga pengawas menjelang pelaksanaan US/M mendatang.
“Salah satunya melatih anak-anak dalam pengisian LJK (lembar jawab komputer), karena kasusnya biasanya untuk pengisian LJK kurang tebal, atau pengisian melampaui  lingkaran. Untuk pengawas, juga melatih mereka agar benar-benar mengetahui tugas mereka, termasuk memastikan LJK yang layak atau tidak untuk digunakan dan sebagainya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya