SOLOPOS.COM - Ujian Nasional SMP (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Ujian nasional Solo, para penyandang tuna netra meminta ada perlakuan khusus selama mengerjakan soal UN.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah sekolah inklusi di Kota Solo berharap ada perlakuan khusus bagi siswa inklusi, utamanya penyandang tuna netra, yang akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pihak sekolah siap memfasilitasi siswa jika ada kemungkinan pendampingan oleh guru untuk membacakan naskah soal UN tersebut.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (15/2/2016), setidaknya ada empat siswa sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK) di Solo dengan kategori low vision atau buta sebagian dan tuna netra, akan mengikuti UNBK tahun ini.

Ekspedisi Mudik 2024

Tiga orang di antaranya merupakan siswa Kelas XII SMA Negeri (SMAN) 8 Solo, sedangkan satu siswa lainnya Kelas XII di SMKN 8 Solo.

Kepala SMAN 8 Solo, E. P. Agustina, mengemukakan terkait adanya tiga siswa inklusi yang akan mengikuti UNBK tersebut, pihaknya sudah menyampaikan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo.

“Kebetulan hari ini ada tinjauan dari Disdikpora untuk memantau kesiapan UNBK. Kami juga konsultasikan itu (keikutsertaan tiga siswa inklusi SMAN 8 dalam UNBK),” ungkap Agustina ketika dimintai informasi, Senin.

Dia mengatakan pihaknya sudah menyiapkan rencana untuk memfasilitasi tiga siswa inklusi di SMAN 8 dalam mengikuti UNBK nanti. Untuk dua siswa yang menyandang low vision, akan disiapkan monitor dengan layar yang berukuran lebih lebar dari siswa lainnya. Sementara untuk satu siswa tuna netra, dimungkinkan akan disiapkan guru pendamping untuk membacakan naskah soal UN tersebut dan ruang khusus bagi siswa tersebut untuk mengerjakan soal.

“Khusus untuk siswa tuna netra ini, kemungkinan akan didampingi guru untuk membantu membacakan soal dan juga disiapkan ruang tersendiri untuk mengerjakan, dengan maksud agar saat soal-soal dibacakan tidak sampai mengganggu siswa lainnya,” kata Agustin.

Namun untuk realisasinya, Agustin mengatakan pihaknya menunggu persetujuan dan petunjuk lebih lanjut dari Disdikpora Solo.

“Karena masalah ini akan dikonsultasikan juga ke Dinas Pendidikan Jawa Tengah dan pusat,” tambahnya.

Hal senada dikemukakan Wakil Kepala (Waka) Bidang Kurikulum  SMKN 8 Solo, Wagimin, saat ditemui terpisah di kantornya. Di SMKN 8, Wagimin mengatakan ada satu siswa penyandang low vision dari Program Keahlian Karawitan. Dia menambahkan dari sekolah juga sudah menyiapkan guru pendamping yang berasal dari Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk membantu membacakan naskah soal UN bagi siswa inklusi tersebut. Sebab sejauh ini, SMKN 8 Solo juga bekerja sama dengan SLB terkait pendampingan terhadap siswa inklusi tersebut.

“Kami sudah menyampaikan ini kepada Disdikpora. Karena di SMKN 8 ini baru kali pertama UNBK, untuk realisasi rencana pendampingan siswa tersebut nantinya bagaimana, kami menunggu petunjuk lebih lanjut,” kata Wagimin.

Terpisah, Sekretaris Disdikpora Solo, Aryo Widyandoko, membenarkan sudah adanya laporan tentang adanya siswa inklusi yang akan mengikuti UNBK. Namun menurut Aryo, pihaknya belum bisa memberi kepastian tentang pelaksanaan bagi siswa inklusi tersebut.

“Khusus untuk siswa ABK [anak berkebutuhan khusus] tuna netra ini, akan kami konsultasikan dulu dengan provinsi dan pusat,” terang Aryo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya