SOLOPOS.COM - ilustrasi siswi SMP(Trianto HS/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI-Berbagai upaya agar peserta ujian nasional (UN) tidak kerepotan saat mengikuti ujian dilakukan otoritas sekolah. Seperti dilakukan pelajar Madrasah Tsnawiyah (MTs) Muhammadiyah 2 Giritontro, Wonogiri. Sebanyak 52 siswa kelas IX tidur atau menginap di sekolah selama UN berlangsung.

Kepala MTs Muhammadiyah 2 Giritontro, Nur’ani, Rabu (7/5/2014) menyatakan, langkah mengkarantina dimaksudkan agar guru bisa memberikan bimbingan secara intensif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Praktik, siswa kelas IX menginap di sekolah sudah berjalan enam tahun. Keputusan menginap sudah dirembuk dengan komite sekolah. Tahun ini semua siswa kelas IX mulai menginap di sekolah sejak hari pertama UN.”

Menurutnya, tempat tinggal siswa dengan sekolah jauh dan dikhawatirkan terlambat bangun tidur. “Apalagi lokasi MTs Muhammadiyah 2 diapit oleh sekolah negeri, SMPN 1 dan SMPN 2 Giritontro. Jangan sampai lulusan MTs Muhammadiyah kalah dengan siswa sekolah negeri. Untuk itu, metode menginap di sekolah ditempuh.”

Lebih lanjut dijelaskannya, jika ada salah satu siswa yang mengikuti UN susulan menjadi tanggungjawab sekolah. “Lokasi UN susulan biasanya di Baturetno atau berjarak 15 kilometer dari Giritontro. Dengan menginap di sekolah, guru mata pelajaran bisa memberi bimbingan secara intensif. Misalkan hari ini Mapel Bahasa Inggris, maka kemarin (Selasa) guru Bahasa Inggris membimbing siswa dua kali sampai tiga kali. Mulai pukul 14.00 WIB-16.00 WIB, 18.00-19.00 WIB. Malam hari siswa bisa melaksanakan Salat Tahajut di masjid sekolah.”

Selama karantina, semua siswa diberi makan tiga kali sehari. Tempat tidur dipisahkan antara siswi dan siswa. Salah seorang siswi setempat yang enggan disebutkan namanya menyatakan senang belajar bareng sama rekannya. Dia mengaku tidak keberatan tidur di sekolah demi mewujudkan cita-cita lulus sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan (disdik) Wonogiri, Siswanto mengapresiasi ikhtiar yang dilakukan pengelola sekolah dan pelajar. “Mudah-mudahan, upaya yang dilakukan semua pihak di MTs Muhammadiyah Giritontro membuahkan hasil maksimal, semua siswa lulus 100%.”

Siswanto menegaskan, hingga hari ketiga hanya dua siswa yang tidak mengikuti UN reguler. Kedua siswa itu diharapkan mengikuti UN susulan yang akan digelar 12-15 Mei.

“Jumlah dua siswa lebih sedikit dibanding peserta UNPK Kejar Paket B. Peserta Kejar Paket B yang tak mengikuti UN sebanyak 42 orang. Banyak faktor yang menyebabkan mereka tak mengikuti ujian, di antaranya karena tak mendapat cuti dari perusahaan.”

Ke-42 orang itu, ujarnya, diberi kesempatan mengikuti UN ulang pada September mendatang. “Bagi peserta Kejar Paket B tak ada UN susulan tetapi UN ulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya