SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa SD ujian (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Walikota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (Rudy) mendukung penghapusan Ujian Nasional (UN) untuk jenjang sekolah dasar (SD). Hal ini diungkapkannya saat ditemui wartawan di selepas upacara KORPRI di Stadion Maladi, Sriwedari, Solo, Jumat (29/11/2013).

Orang nomor satu di Kota Solo ini mengatakan, penghapusan UN SD dari pemerintah  pusat pasti telah melalui pertimbangan matang. Dia menilai kebijakan ini sudah tepat. Pasalnya dengan penghapusan UN SD, Rudy menganggap, pemerintah telah mengurangi beban siswa-siswa SD.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

“Setuju sekali SD tidak ada UN,” ujar Rudy.

Ekspedisi Mudik 2024

Kebijakan penghapusan UN ini, lanjutnya, sebagai langkah persiapan untuk meniadakan UN pada tahun ajaran 2014/2015 mendatang. Ihwal UN SMP dan SMA/SMK, Rudy menilai UN tetap dibutuhkan sebagai sarana tolak ukur pendidikan.

“UN SMP dan SMA/SMK setuju tetap ada,” ujar dia.
Ia menghimbau agar insan pendidikan dan guru-guru tak meresahkan kebijakan baru pemerintah pusat yang baru saja digulirkan ini. “Lebih baik fokus mempersiapkan diri,” tandasnya.

Sementara itu, Kabid Dikdas SD, Wahyono, saat ditemui solopos.com,  di kantornya, Jumat, mengatakan kepastian UN SD baru akan diperjelas sepulang dari rapat koordinasi nasional (Rakornas) Pendidikan di Jakarta.

“Saya akan berangkat, tetapi sebatas mendampingi Kepala Disdikpora Solo, Etty Retnowati. Pertemuan di Jakarta itu akan membahas kurikulum 2013, UN dan termasuk di dalamnya ujian akhir sekolah dasar,” ujar dia.

Ia mengungkapkan UN masih menjadi tolak ukur potensi anak, jenjang pendidikan, dan mutu sekolah.

Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen PD Muhammadiyah, Joko Riyanto, mengatakan UN SD ditiadakan sepakat bila dihapuskan. Ia menilai UN hanya melihat aspek akademis semata. Sementara tolak ukur sikap tidak ada.”Penghapusan itu tepat sekali,” terangnya.
Ia menilai penghapusan UN ini sebagai langkah yang benar kembali ke kebijakan lama.

“Dulu UN SD tidak ada, berkembang memakai UN, sekarang kembali tidak menggunakan UN. Ini namanya kembali ke jalan yang benar. SD baiknya tanpa UN,” tandasnya.

Ia mengungkapkan tengah melihat perkembangan selanjutnya, meskipun demikian, ia menilai sinyal penghapusan UN SD sudah semakin kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya