SOLOPOS.COM - Kekurangan Guru Pendamping Kelas

Setiap sekolah wajib menyediakan guru pendamping khusus untuk menjadi fasilitator.

 
Harianjogja.com, WATES-Ujian Sekolah (US) dan Ujian Nasional (UN) di Kulonprogo tahun ini akan diikuti 53 anak berkebutuhan khusus (ABK). Setiap sekolah wajib menyediakan guru pendamping khusus untuk menjadi fasilitator.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Kulonprogo, Sumarsana mengatakan, mayoritas peserta ABK berasal dari jenjang SD/MI, yaitu sebanyak 49 orang. Sedangkan lainnya adalah siswa SMP/MTs sebanyak tiga orang dan satu orang di jenjang SMA/SMK/MA. “Kondisinya macam-macam, mulai dari tuna rungu, tuna daksa, low vision, hingga hemofilia dan lainnya,” ucap Sumarsana, Selasa (22/3).

Sumarsana memaparkan, setiap ABK akan ditemani oleh seorang guru pendamping khusus selama mengerjakan ujian. Mereka juga sebaiknya ditempatkan di ruang terpisah agar tidak mengganggu peserta lain. Menurut Sumarsana, keberadaan guru pendamping khusus maupun alat bantu tertentu bisa menarik perhatian peserta lain dan membuat konsentrasi mereka jadi terpecah.

Terpisah, Kepala SMP Negeri 3 Sentolo, Aprilia Dwi Isnaini mengungkapkan, ada tiga ABK yang terdaftar sebagai peserta UN tahun ini, lebih sedikit dibanding 2015 lalu sebanyak empat orang. “Ada dua orang tuna daksa dan satu orang low vision,” ujar Aprilia.

Aprilia menyatakan, setiap anak telah memiliki guru pendamping masing-masing. Selain merancang ruang ujian khusus, sekolah juga menginventaris kebutuhan setiap ABK, termasuk pengajuan dispensasi soal dengan ukuran huruf yang lebih besar untuk memfasilitasi low vision.

Aprilia lalu mengatakan, SMP Negeri 3 Sentolo belum menjadi penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sebanyak 183 siswa kelas IX akan mengerjakan soal secara reguler, yaitu dengan pengisian lembar jawab komputer. Selama ini, siswa-siswa dipersiapkan dengan adanya jam pelajaran tambahan dan latihan soal. Para orang tua juga diimbau memberikan pendampingan dan menciptakan suasana kondusif saat anak belajar di rumah.

Saat ini, siswa kelas IX sedang menjalani ujian praktek. Mereka selanjutnya dijadwalkan mengikuti ujian sekolah pada 4-9 April dan UN pada 9-12 Mei mendatang. Aprilia menambahkan, latihan soal bakal lebih intensif pada tiga pekan jelang UN, yaitu khusus mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam. “Senin dan Selasa latihan soal, sedangkan Rabu sampai Sabtu khusus membahas soal-soal yang dikerjakan. Nantinya kami tidak memberikan jam tambahan biar anak tidak kelelahan,” papar Aprilia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya