SOLOPOS.COM - Ilustrasi kelulusan siswa SMA (JIBI/Solopos/dok)

Ujian Nasional berbuntut pengumuman kelulusan yang menuntut penjagaan polisi.

Solopos.com, MADIUN — Setelah Ujian Nasional SMA dilaksanakan 13-16 April lalu, kini tiba waktunya pengumuman kelulusan para siswa kelas akhir itu, Jumat (15/5/2015). Mereka yang lulus tentu bakal kegirangan. Sebaliknya dengan yang gagal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baik yang girang maupun sedih saat pengumuman nanti, bisa mengganggu ketenangan lingkungan jika kebablasan. Itulah pasalnya, Polres Madiun Kota, Jawa Timur menyiagakan 300 personel guna mengamankan pengumuman kelulusan siswa SMA dan sekolah sederajat yang membuntuti pelaksanaan Ujian Nasional yang lalu.

“Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, selama pengumuman ujian nasional tingkat SMA pada Jumat 15 Mei, kami akan menerjunkan sekitar 300 personel. Ratusan personel ini akan ditempatkan di sejumlah titik keramaian,” ujar Kabag Operasional Polres Madiun Kota, Kompol Soehono, kepada wartawan, Rabu (13/5/2015).

Pihaknya mengimbau para siswa untuk tidak merayakan kelulusan secara berlebihan hingga mengganggu ketertiban umum. Jika ada konvoi hingga mengganggu ketertiban berlalu lintas dan ketertiban umum, polisi tidak segan-segan menindak tegas sesuai peraturan yang dilanggar.

“Jika saat konvoi ada siswa yang membawa senjata tajam (sajam), kepolisian akan mengenakan UU Darurat No. 12/1951 tentang menyimpan sajam yang tidak dilengkapi dokumen,” katanya.

Demikian juga, sanksi tegas akan diberikan kepada siswa yang menggelar konvoi dengan memakai knalpot “brong” atau knalpot berisik, maupun konvoi yang memakan badan jalan. Jika ada yang melanggar, kepolisian akan berpedoman pada UU Lalu Lintas dan UU umum.

“Selama tidak mengganggu lalu lintas boleh saja untuk berkonvoi. Tapi kalau mengganggu ketertiban umum, contohnya menggunakan jalan yang seharusnya satu sisi atau satu bahu saja, itu otomatis mengganggu ketertiban umum dan pasti akan kami tindak. Demikian juga tidak menggunakan helm, knalpot brong, dan pelanggaran lalu lintas lainnya,” kata dia.

Ia menjelaskan, selama ini kepolisian sudah memberikan imbauan kepada sekolah dan siswa untuk tidak melakukan konvoi. Namun demikian, jika tetap ingin berkonvoi hendaknya dilakukan dengan teratur.

Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan Kota Madiun, jumlah total peserta Ujian Nasional 2015 tingkat SMA dan sederajat di wilayah setempat mencapai 8.481 siswa. Siswa SMA mencapai 3.570 peserta, SMK 2.890 peserta, dan MA 2.021 peserta. Mereka mengikuti UN 13-16 April lalu.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya