SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p>Semarangpos.com, SEMARANG &ndash; Sebanyak 19 sekolah menengah atas (SMA) di Jawa Tengah (Jateng) masih menggelar ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNPK).</p><p>Hal itu diungkapkan Pelaksana tugas (Plt.) Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko, saat meninjau pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di SMA Negeri 9 Semarang, Senin (9/4/2018).</p><p>Heru mengatakan jumlah 19 sekolah itu terbilang sedikit mengingat jumlah SMA di Jateng saat ini mencapai 1.486 sekolah. Namun, yang terpenting jangan sampai ada anak kesulitan mengikuti ujian hanya karena harus menggunakan komputer maupun kertas dan pensil.</p><p>&ldquo;Sekarang yang SMA hanya tinggal 1,26% yang belum berbasis komputer. Saya katakan tidak apa-apa. Bahkan, saya minta nanti ketika penerimaan siswa baru kan sistemnya sudah dibuat <em>online,</em> tetap disediakan fasilitas yang manual untuk mengantisipasi ada anak atau orang tua yang belum bisa mengakses <em>online,&rdquo; </em>tutur Heru seperti dilansir situs resmi Pemprov Jateng, Senin.</p><p>Heru menandaskan, pendidikan tidak hanya untuk yang bisa mengakses secara <em>online</em>, tapi untuk semuanya. Jangan sampai ada anak usia sekolah yang tidak sekolah, hanya gara-gara tidak bisa mengakses pendidikan dengan sistem <em>online</em>.</p><p>&ldquo;Saya katakan itu berdosa. Jadi harus diupayakan. Kalau perlu jemput bola, agar mereka tetap bisa sekolah,&rdquo; imbuh politikus PDIP itu.</p><p>Dalam berita sebelumnya, yang dikutip dari laman berita Antara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jateng, Gatot Bambang Hastowo, menyatakan ada sekitar 1.474 siswa dari 25 SMA di Jateng yang tahun ini masih menjalani ujian nasional dengan menggunakan kertas dan pensil.</p><p>Namun, data itu direvisi oleh Gatot. Mantan Sekretaris KPU Jateng itu menyebutkan jumlah siswa SMA yang masih menjalani UNPK tahun ini sekitar 1.038 siswa dari 19 sekolah di empat kabupaten di Jateng. Ke-19 sekolah itu tersebar di Purworejo, Kabupaten Semarang, Demak, dan Tegal. Sementara yang melaksanakan UNBK mencapai mencapai 185.173 orang yang berasal dari 1.486 sekolah atau sekitar 98,74%.</p><p>&nbsp;&ldquo;Ini belum seluruhnya UNBK. Sebab, sekolah itu jauh dari sekolah yang lain. Untuk UNBK, sekolah tidak harus punya komputer sendiri. Bisa ujian di sekolah lain. Tapi karena jaraknya jauh dari sekolah yang akan ditempati, maka dianjurkan untuk UNKT dulu. Yang kedua, karena kuota di tempat sekitar sudah habis atau jumlah komputernya tidak sebanding dengan jumlah siswanya,&rdquo; kata Gatot.</p><p>Gatot berharap, tahun depan ujian nasional SMA di Jateng sudah seluruhnya berbasis komputer. Pemerintah akan menganggarkan, dan akan lebih baik apabila masyarakat ikut berpartisipasi. Dia mencontohkan SMAN 4 Semarang yang tahun lalu masih ujian di sekolah lain, kini sudah bisa menggelar UNBK di sekolahnya berkat bantuan masyarakat.</p>

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya