SOLOPOS.COM - Wabup Dedy Endriyatno melihat pelaksanaan UN di SMPN 3 Sragen, Selasa (2/5/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kabid Pendidikan SMP Disdikbud Sragen menyampaikan ada 13.899 siswa SMP negeri dan swasta yang mengikuti UN pada 2017.

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Wakil Bupati (Wabup) Dedy Endriyatno melakukan inspeksi mendadak (sidak) pelaksanaan ujian nasional (UN) sekolah menengah pertam (SMP) di empat sekolah secara terpisah, Selasa (2/5). Mereka memastikan pelaksanaan UN 2017 ini berlangsung tertib dan lancar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Yuni melihat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN 5 Sragen. Kemudian orang nomor wahid di Bumi Sukowati itu geser menuju SMPN 1 Sragen. Sementara Wabup Dedy Endriyatno melihat pelaksanaan UN di SMPN 3 Sragen dan SMP Muhammadiyah 1 Sragen. Kabid Pendidikan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen Hadi Sutopo juga mengikuti kegiatan sidak tersebut.

Semula Dedy sendirian melihat pelaksanaan UN di SMPN 3 Sragen. Ia kaget ketika melihat dua bangunan kelas dirobohkan dan hanya tinggal lantainya berupa keramik. Ternyata perobohan bangunan kelas itu bertujuan sebagai halaman sekolah. Selama ini para sisten melaksanakan upacara bendera di jalan depan sekolah. Kemudian Dedy melihat aktivitas 208 siswa yang serius mengerjakan soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Dedy tidak fokus pada aktivitas kegiatan UN tetapi lebih melihat kondisi bangunan sekolah yang seharusnya mendapat perhatian pemerintah kabupaten. Dedy menilai UN bukan menjadi syarat satu-satunya dalam penentuan kelululusan siswa.

“UN hanya salah satu syarat kelulusan saja. Kami harus melihat nilai peserta didik sejak semester I sampai semeter V ditambah dengan hasil UN. Total yang mengikuti UN di sekolah ini ada 208 anak,” ujar Kepala SMPN 3 Sragen, Sriyono, saat berbincang dengan Espos di sela-sela sidak itu.

Setelah dari SMPN 3 Sragen, Dedy ingin membandingkan dengan pelaksanaan UN di SMP swasta. Dedy memilih SMPN Muhammadiyah 1 Sragen yang memiliki jumlah siswa mencapai 171 orang yang ikut UN. Dedy mengapresiasi perkembangan sekolah itu, terutama dari wajah bangunan dan jumlah siswanya.

Kabid Pendidikan SMP Disdikbud Sragen, Hadi Sutopo, menyampaikan ada 13.899 siswa SMP negeri dan swasta yang mengikuti UN pada 2017. Sebanyak 411 orang di antaranya, kata dia, mengikuti UNBK di empat sekolah, yakni SMPN 5 Sragen, SMP Sragen Bilingual Boarding School Gemolong, SMP IT Plupuh dan MTs Al Hikmah Tanon.

“Untuk sekolah selain empat itu masih melaksanakan UN berbasis kertas. Untuk mengikuti UNBK itu harus memiliki fasilitas komputer minimal 1/3 dari jumlah peserta UN. Jadi rata-rata sekolah yang masih UN berbasis kertas itu karena belum ada fasilitas penunjang,” ujarnya saat ditemui Espos, Selasa siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya