SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN). (JIBI/Antara/Syaiful Arif)

Ujian Nasional 2016, 2 Perusahaan raksasa IT akan terlibat UN 2016 di daerah terpencil.

Solopos.com, MOUNTAIN VIEW–Google dan Intel akan terlibat dalam Ujian Nasional (UN) 2016 terutama pada daerah terpencil.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hasil pertemuan kami dengan Google dan Intel sepakat akan diadakan program percontohan pelaksanaan Ujian Nasional [UN] berbasis komputer untuk daerah terpencil,” ujar Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing, Ananto Kusuma Seta, saat ditemui wartawan seusai menghadiri pertemuan Global Education Symposium (GES) di Mountain View, seperti dilansir Antara, Rabu (11/11/2015).

Program percontohan tersebut akan diselenggarakan di tiga tempat di daerah terpencil yakni di daerah kepulauan, daerah di tengah hutan tapi di pulau yang besar, dan di dekat pegunungan.

“Daerah di tengah hutan tapi di pulau besar misalnya di Kalimantan, sementara yang daerah terpencil di dekat pegunungan bisa diselenggarakan di Papua,” terang dia.

Program tersebut akan diintegrasikan dengan proyek balon Google yang baru terjalin. Proyek balon Google bertujuan menyebarkan koneksi Internet dari angkasa menggunakan balon udara.

“Sementara untuk Intel, akan menyediakan perangkatnya, karena di daerah terpencil infrastruktur belum baik, maka kemungkinan besar akan dibangun panel surya,” jelas dia.

Jika program tersebut berhasil, tambah Ananto, maka pihaknya akan melanjutkan program tersebut.

“Kalau di daerah terpencil yang sulit dijangkau saja bisa, tentu akan mudah melakukan program di daerah yang lebih baik infrastrukturnya,” jelas dia.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam, mengatakan penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat mengurangi kesenjangan mutu pendidikan antarsekolah dan daerah.

“Penerapan TIK selain dapat mengurangi kesenjangan mutu pendidikan juga dapat menjangkau wilayah terpencil,” kata Nizam.

Pertemuan GES berlangsung tertutup dan diikuti 90 delegasi dari 22 negara serta perwakilan dari berbagai lembaga pendidikan internasional.

GES bertujuan mendiskusikan bagaimana teknologi dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan dan menjadi media saling tukar pandangan serta gagasan, praktik baik antarnegara.

Dalam pertemuan tersebut, dibuktikan perkembangan teknologi untuk pendidikan semakin maju dari hari ke hari.

UN berbasis komputer dirintis pada 2015 dan diikuti sekitar 500 sekolah. Pada 2016, ada sekitar 2.000 sekolah yang mengajukan diri ingin terlibat dalam UN berbasis komputer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya