SOLOPOS.COM - Salah satu siswa SMAN 1 Karanganom, Ilyas Irianto, 19, mengerjakan soal UN di atas kasur ruang UKS sekolah setempat, Senin (14/4/2014). Atlet taekwondo tersebut mengalami sakit mag kronis dan nekat keluar dari rumah sakit untuk mengikuti UN di sekolah. (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Solopos.com, KLATEN–Semangat belajar siswa SMAN 1 Karanganom, Ilyas Irianto, 19, ini patut diacungi jempol. Meski tengah menderita mag kronis, dia tetap mengikuti Ujian Nasional (UN) 2014 di sekolahnya, Senin (14/4). Bahkan, dia sampai nekat meninggalkan rumah sakit (RS) tempat dia menjalani rawat inap hampir selama 50 hari.

Dengan jarum infus terpasang di pergelangan tangan kirinya, dia mulai mengerjakan Geografi di ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Dengan dijaga oleh sejumlah pengawas dari sekolah lain, siswa dari jurusan IPS tersebut tetap bersemangat mengerjakan soal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sakit di perut dan rasa pusing di kepala tidak lagi dia hiraukan. Atlet taekwondo itu tetap mengerjakan soal UN di atas kasur di ruangan tersebut.

Sementara, kondisi kesehatan Ilyas yang belum sepenuhnya pulih membuat sang ibu, Ratmawati, dan kakak Ilyas, Suad Septiyanto, khawatir. Bahkan, mereka berdua sampai menjaga Ilyas di ruang UKS selama mengerjakan soal.

Pasalnya, Ilyas saat ini memang masih dalam perawatan Poliklinik Medika Farma, Ceper. Namun, lantaran bersikeras mengikuti UN di sekolah, Ilyas akhirnya diizinkan keluar dari perawatan medis.

Kepada wartawan, Ilyas mengaku sakit mag kronis sejak kelas XI. Menurutnya, sakit mag kronis itu bermula karena dia menjalani diet ketat untuk menjaga agar berat badannya stabil di angka 55 Kilogram (Kg). Namun, atlet taekwondo tersebut justru mengalami sakit mag kronis akibat program diet ketatnya.

Sakit magnya sempat sembuh setahun lalu. Namun, dua bulan sebelum UN, remaja kelahiran Klaten, 23 April 1995 tersebut kembali mengalami sakit mag kronis. Dia harus menjalani rawat inap di poliklonik selama 50 hari.

“Berat badan saya juga yang turun banyak, dulu 55 Kg kini turun 10 Kg menjadi 45 Kg. Saya tidak mau menyerah, makanya ingin tetap ikut UN di sekolah,” katanya kepada wartawan saat istirahat di lokasi, Senin.

Laki-laki yang beralamat di Tepus, Candirejo, Ngawen, tersebut mengaku ingin melanjutkan kuliah ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dia ingin masuk ke jurusan Olahraga atau Manajemen.

Sebelumnya, atlet taekwondo tersebut pernah meraih medali emas dalam Popda Klaten yang digelar 2012. Pada tahun yang sama, dia juga meraih medali perunggu dalam kejuaraan taekwondo tingkat Karesidenan Surakarta.

Sementara, Kepala SMAN 1 Karanganom, Widiyarto, mengaku sudah memberikan kelonggaran kepada Ilyas untuk mengerjakan UN di poliklinik. “Tetapi, Ilyas berkeinginan mengerjakan UN di sekolah dan sudah mendapatkan izin dokter. Oleh sebab itu, kami berani memberikan izin mengerjakan di sekolah,” jelasnya saat ditemui  wartawan di lokasi, Senin.

Pihaknya pun sengaja memberikan ruangan khusus untuk Ilyas. Hal itu dilakukan untuk menjaga ketenangan dan konsentrasi Ilyas dalam mengerjakan UN. Selain Ilyas, sambungnya, ada juga satu siswa yang tetap mengikuti UN di sekolah. Satu siswa tersebut ikut mengerjakan UN di ruang kelas bersama siswa lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya