SOLOPOS.COM - Suasana pelaksanaan ujian nasional di SMKN 1 Wonogiri, Senin (15/4/2013). (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

Suasana pelaksanaan ujian nasional di SMKN 1 Wonogiri, Senin (15/4/2013). (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

Suasana pelaksanaan ujian nasional di SMKN 1 Wonogiri, Senin (15/4/2013). (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

WONOGIRI – Sebanyak 117 peserta tidak mengikuti ujian nasional (UN) Kejar Paket C pada Senin (16/4). Jumlah itu dari total 864 peserta UN Kejar Paket C di Kabupaten Wonogiri. Penyebabnya, mayoritas peserta yang telah bekerja dan merantau tersebut tidak mendapat izin dari perusahaan tempat ia bekerja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri, Siswanto, membenarkan hal tersebut karena mayoritas sudah bekerja dan berada di perantauan. “Kondisinya memang seperti itu karena mayoritas sudah bekerja dan ada yang di Jakarta. Mereka sulit mendapat izin dari perusahaan untuk mengikuti UN. Kami juga sudah berupaya menghubungi mereka,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (16/4/2013).

Ia pun mengimbau para peserta tersebut untuk memanfaatkan kesempatan itu sebagai prioritas untuk menyelesaikan pendidikan. “Jika belum bisa mengikuti ujian tersebut, mereka bisa mengikuti ujian susulan mulai Senin-Kamis [22-25/4/2013],” ujarnya.

Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI), Mulyono, menambahkan pelaksanaan UN Kejar Paket C sama dengan UN untuk SMA/SMK. Ia juga menyatakan kendala utama berupa sulitnya izin dari perusahaan dimana mereka bekerja. “Peserta UN Kejar Paket C merupakan karyawan dan perantau. Jadi, ada yang saat latihan diizinkan dan saat UN tidak diizinkan. Ada pula yang saat latihan ujian tidak diizinkan, tetapi saat ujian diizinkan perusahaan,” katanya saat dihubungi Espos, Selasa. Selain itu, lanjut dia, kesadaran pada peserta dianggap kurang karena mereka memiliki kepentingan yang lebih penting yakni mencari uang untuk kebutuhan keluarga.

Di sisi lain, ia menyatakan banyak peserta yang mengeluhkan kesulitan dalam mengerjakan soal UN. Sebab, bobot dan jenis soal ujian untuk Kejar Paket C hampir sama dengan soal ujian SMA/SMK. “Banyak peserta yang mengeluh karena soal dianggap susah. Memang, bobotnya hampir sama seperti yang reguler. Apalagi, jadwal masuk kelas juga tidak setiap hari dan pelatihan untuk ujian juga minim. Jadi, mereka kurang mengusasai materinya,” ujarnya.

Terpisah, hingga hari kedua UN untuk tingkat SMA/SMK, ada dua siswa yang tidak mengikuti UN. Mereka adalah siswa SMAN 1 Wonogiri yang masih dirawat di RS dr Oen Solobaru dan pada Selasa ini, ada siswa SMAN 1 Sidoharjo yang izin karena sakit demam berdarah. Siswa tersebut bernama Catur Wisnu Pamungkas yang dirawat di RSUD dr Soediran Mangun Soemarso Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya