SOLOPOS.COM - ilustrasi UKG (JIBI/dok)

Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilakukan dalam jaringan (daring) membuat guru senior khawatir

Harianjogja.com, JOGJA– Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dilakukan dalam jaringan (daring) atau online harus mempertimbangkan latar belakang usia guru yang menjadi pesertanya.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Terkait UKG yang sedang berjalan hingga 27 November 2015 mendatang, Esti Wijayati, anggota komisi X DPR RI menyatakan bahwa banyak keluhan yang muncul dari guru-guru senior yang harus menjalani UKG dengan sistem online.

“Keluhan utamanya adalah guru-guru yang sudah sepuh ini biasanya gaptek [gagap teknologi],” kata Esti di Restoran Bu Ageng, Jl. Tirtodipuran, Jogja, Selasa (10/11).

Ia juga melanjutkan bahwa biasanya guru-guru yang tidak memiliki kemampuan teknologi yang memadai tersebut merupakan guru-guru Sekolah Dasar (SD) yang sudah berusia lanjut. “Guru-guru ini biasanya menguasai materi dan pintar mengajar namun tidak menguasa teknologi, jadinya takut untuk ikut UKG,” tandas Esti.

Setelah pelaksanaan UKG, Esti mengharapkan agar dilakukan evaluasi berkenaan dengan program dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tersebut, khususnya dalam hal kepesertaan dan presentase kehadiran guru.

“Khawatirnya guru-guru yang tua ini tidak datang tes karena takut,” ujar kader PDIP ini.

Ia bahkan menganalogikan guru-guru senior yang enggan datang UKG online ini dengan anak-anak yang mengaku sakit saat akan ujian matematika. Karena itu wanita lulusan IKIP Sanata Dharma ini mengharapkan nantinya akan muncul metode yang berbeda terkait dengan pelaksanaan UKG ini.

Selain pertimbangan usia, Esti menyatakan bahwa mendatang UKG juga akan mencakup tes psikologi pendidikan. Ini dalam rangka membangun pendidikan yang berkulitas, yang tak hanya memenuhi kurikulum namun juga mengandung muatan untuk membangun karakter anak bangsa.

“UKG harus tetap didorong untuk terus menerus dilakukan sambil kita perbaiki sistemnya,” ujar Esti.

Ia juga menambahkan jika saat ini pemerintah sedang fokus untuk menguatkan Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK). Namun, sejauh ini LPTK masih terkendala dengan biaya dan kebutuhan fasilitas penunjangnya.

Adapun Kemendikbud melakukan pemantauan UKG dengan menggunakan sistem computer assist test (CAT) melalui server. UKG berlangsung dengan menggunakan dua sistem yakni online dan offline.

UKG berlangsung bertahap di 477 kabupaten dan kota mulai 9-27 November 2015 . Sedangkan UKG offline berlangsung di 37 Kabupaten pada 27 November mendatang. Sementara UKG susulan dijadwalkan akan digelar pada 7-11 Desember 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya