SOLOPOS.COM - Salah satu perlintasan kereta api tanpa penjagaan di Desa Kaligintung, Temon, Kulonprogo. (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

Salah satu perlintasan kereta api tanpa penjagaan di Desa Kaligintung, Temon, Kulonprogo. (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

KULONPROGO—Selain memiliki potensi wisata pegunungan, pantai, dan pertambangan, Kulonprogo juga memiiki potensi lainya yakni uji nyali. Bukan menguji nyali di tempat angker, tetapi uji nyali melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu kecamatan yang banyak memiliki perlintasan tanpa palang pintu adalah Temon. Di lokasi ini setidaknya ada empat hingga lima perlintasan tanpa penjagaan.

Saat Harian Jogja mencoba melintasi salah satu perlintasan di Kaligondang, Desa Temon Kulon, bulu kuduk langsung berdiri membayangkan kereta melaju kencang.

“Ya kadang ngeri juga kalau melintas di situ [perlintasan],” ujar Menuk Pariam,50, warga setempat.

Kengerian itu bukannya tanpa sebab. Di perlintasan itu, ada rel ganda di sisi utara dan selatan. Jika ada kereta dari arah barat melaju kencang, para pelintas juga wajib berhati-hati karena bisa saja dari arah berlawanan muncul kereta lainnya dalam waktu yang hampir bersamaan.

Lantaran itulah, menurut Menuk, di lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan yang tidak jarang merenggut nyawa manusia. “Kecelakaan terakhir ada satu keluarga ditabrak kereta,” lanjut dia.

Meski perlintasan Kaligondang tanpa penjagaan, warga sekitar tidak memiliki alternatif jalan lain. Mereka pun tetap melalui lokasi tersebut demi mempersingkat waktu tempuh. Jika tidak melewati lokasi tersebut, mereka harus mengambil jalan memutar sejauh satu kilometer.

Kapela Desa (Kades) Kaligintung, Nepson yang di wilayahnya juga terdapat titik perlintasan tanpa penjagaan mengungkapkan, sebenarnya warga sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Akan tetapi, bagaikan menggatang angin, usulan untuk membangun pos penjagaan di beberapa titik tersebut tidak kunjung terealisasi.

Camat Temon, Djaka Prasetya mengungkapkan, karena rel meruapkan tanggung jawab PT Kereta Api Indonesia (KAI), pihaknya hanya bisa mengusulkan. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya