SOLOPOS.COM - Ilustrasi uji kompetensi guru

Uji kompetensi guru, pakar pendidikan UNS Solo menilai UKG belum ada standar.

Solopos.com, SOLO–Penyelenggaraan Ujian Kompetensi Guru (UKG) oleh pemerintah yang dijadwalkan November 2015 mendatang, menuai sorotan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Pakar Pendidikan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Furqon Hidayatullah, UKG saat ini belum mencerminkan standarisasi guru yang sebenarnya. “Bahkan dapat dikatakan kompetensi guru belum memiliki standar sama sekali,” ujar Furqon ketika ditemui wartawan di Kampus UNS, Senin (26/10/2015).

Furqon menyebut UKG sejauh ini baru sebatas sosialisasi dan belum dapat digunakan untuk membatalkan sertifikat profesi yang dimiliki seorang guru.

Ekspedisi Mudik 2024

“Jika guru tersebut tidak lulus UKG, maka belum bisa membatalkan hak guru tersebut untuk memperoleh tunjangan sertifikasi mereka. Sebab sampai saat ini memang baru sebatas sosialisasi agar semua guru memahami bahwa kompetensi guru itu perlu dipenuhi, sehingga ke depannya perlu dievaluasi,” tegasnya.

Furqon yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UNS itu mengatakan sertifikasi bagi guru di Indonesia masih sebagai tahap untuk mendidik para guru agar siap menjalankan fungsinya setelah memiliki sertifikat pendidik.

Terkait UKG, Furqon menyatakan harus dibuat standardisasi minimal yang benar-benar memperhitungkan setiap pelaksanaan dan teknis. Sehingga setiap orang yang akan menjadi guru benar-benar terstandar.

“Apalagi saat ini profesi guru sudah menjadi kebutuhan dunia. Setiap negara memiliki guru, dan apabila guru di Indonesia mutunya rendah maka dapat dikatakan mutu SDM kita juga rendah,” papar dia.

Furqon menambahkan standarisasi guru sudah dimantapkan, maka tunjangan profesi akan menyesuaikan. Sehingga menurutnya, sertifikasi harus mampu menjadi bukti dari guru yang sudah memiliki kompetensi dan menjalankan fungsinya.

“Harus distandardkan, bagaimana aturan teknis ketika akan menerima guru. Bahkan perlu itu disiapkan sebelum wisuda,” tambah dia.

Sebagai informasi, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo mencatat ada sekitar 10.900 guru di wilayah setempat yang akan mengikuti UKG, November mendatang.

“Untuk Solo dijadwalkan 8-19 November,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdikpora Solo, Sulardi, ketika dimintai informasi tentang UKG.

Terkait pelaksanaan UKG, Disdikpora Solo telah mempersiapkan 15 tempat uji kompetensi (TUK) di 13 sekolah yang telah ditunjuk.

Sulardi memastikan pelaksanaan UKG tidak akan mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) di masing-masing sekolah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya