SOLOPOS.COM - Siswa SMP Negeri 1 Boyolali mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka, Senin (5/4/2021). (Solopos-Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Uji coba pembelajaran tatap muka atau PTM di SMP Negeri 1 Boyolali berjalan dengan protokol kesehatan ketat, Senin (5/4/2021). Siswa yang boleh mengikuti uji coba tersebut harus berasal dari daerah zona hijau dan kuning.

Kegiatan pembelajaran pada uji coba PTM di sekolah tersebut berlangsung mulai pukul 07.00 WIB. Siswa terlihat sudah memasuki gerbang sekolah sejak pukul 06.30 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum masuk gedung sekolah, para siswa diarahkan untuk mencuci tangan dengan sabun di halaman sekolah. Selanjutnya semua siswa yang akan masuk dicek suhu.

Baca juga: Uji Kesabaran Rekam Data E-KTP ODGJ Boyolali, Disuruh Foto Malah Ngumpet

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala SMP Negeri 1 Boyolali, Nurnaningsih, mengatakan uji coba PTM di SMP Negeri 1 Boyolali dilakukan berdasarkan Surat Edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan Surat Edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali.

Ada tiga kelas yang menjadi sampel dalam uji coba tersebut, yakni kelas 7A, 8A dan 9A. Masing-masing ada 32 siswa.

"Namun dalam pelaksanaannya, siswa di satu kelas dibagi menjadi dua kelas. Hal itu dilakukan untuk memastikan protokol kesehatan terkait jarak meja dan bangku antar siswa," kata dia, Senin. Uji coba PTM akan dilakukan hingga 16 April nanti.

Baca juga: Truk Ditumpangi Warga Boyolali Masuk Jurang 60 Meter, 1 Orang Meninggal Dunia

Setiap set meja bangku siswa juga diberi nama sesuai nama siswa. Hal itu untuk memastikan siswa selalu menempati meja dan bangku yang sama selama uji coba PTM tersebut. Kemudian sirkulasi siswa juga sudah ditentukan.

"Untuk kehadiran, hanya dari satu pintu gerbang di sisi Jl. Merbabu. Sebab kalau hadir tidak akan serentak. Kalau pulang dipecah menjadi dua. Separuh jumlah siswa akan keluar lewat gerbang di sisi Jl. Merbabu dan separuh lewat Jl. Merapi. Itu pun nanti guru mengatur agar tidak terjadi kerumunan," jelas dia.

Formulir yang Diisi Ortu Siswa

Pelaksanaan uji coba PTM juga disertai dengan keterangan orang tua siswa.

"Sebenarnya orang tua dan anak ingin sekali masuk sekolah. Tapi karena berada di zona merah, kami tidak izinkan. Sebab syaratnya berada di zona hijau atau maksimal kuning," lanjut dia.

Baca juga: TMMD Benahi Jalan Antardukuh 700 Meter di Pentur Boyolali

Dia memastikan siswa yang ikut uji coba PTM berasal dari daerah zona hijau atau kuning berdasarkan formulir yang diisi masing-masing orang tua siswa. Ada sekitar 40 siswa yang hari itu tidak ikut uji coba PTM karena berasal dari zona merah.

Salah satu siswa, Irene Galuh Aditya Putri, kelas 9A, mengaku sangat senang setelah diberi informasi bila hari itu ada uji coba PTM di sekolahnya. "Antusias sekali. Sangat senang bisa ketemu guru dan teman," kata dia.

Dia pun berharap ke depan PTM tetap dilakukan meski harus dengan penerapan protokol kesehatan. Sebab menurutnya pembelajaran lebih efektif jika dilakukan dengan pola tatap muka, bukan daring.

"Pelajaran lebih bisa masuk. Tapi memang harus dengan protokol kesehatan. Masker, jaga jarak, cuci tangan," lanjut dia.

Baca juga: Pemkab Boyolali Larang Padusan di Tempat Wisata, Jangan Nekat!

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, yang meninjau pelaksanan uji coba PTM di SMP Negeri 1 Boyolali, optimistis pelaksanaan uji coba akan berjalan baik jika protokol kesehatan diterapkan dengan baik.

"Kata kuncinya adalah protokol kesehatan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya