SOLOPOS.COM - Ribuan warga mengusung jenazah alm. Ustad Jefry Al Buchori (Uje) seusai dishalatkan di Mesjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (26/4/2013). Ustad Jefry Al Buchori meninggal diunia pada usia 40 tahun akibat kecelakaan motor. (JIBI/SOLOPOS/Antara/Zabur Karuru)

Ribuan warga mengusung jenazah alm. Ustad Jefry Al Buchori (Uje) seusai dishalatkan di Mesjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (26/4/2013). Ustad Jefry Al Buchori meninggal diunia pada usia 40 tahun akibat kecelakaan motor. (JIBI/SOLOPOS/Antara/Zabur Karuru)

JAKARTA–Umat muslim Tanah Air, Jumat (26/4/2013), berduka. Dai muda kondang, Ustaz Jeffry Al Buchori, 40, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal sepeda motor di Jl Gedung Hijau 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, sekitar pukul 01.00 WIB.  Hasil visum menyebutkan Uje mengalami luka luar.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Uje, panggilan Ustaz Jeffry, mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pondok Indah beberapa saat setelah motor Kawasaki ER6n berpelat nomor B 3590 SGQ yang dia kendarai menabrak trotoar dan menghantam pohon palem.

Kecelakaan itu membuat mubalig gaul tersebut mengalami luka parah di bagian kepala dan wajah. Ustaz yang gemar mengendarai motor tersebut dikabarkan terpental sejauh empat meter seusai menabrak pohon.

Sementara motor gede (moge) sport Kawasaki yang dikendarainya berada sejauh 20 meter dari posisi Uje.

“Penyebab meninggalnya Uje akibat benturan di wajah sebelah kiri sehingga menyebabkan luka parah,” ujar Kasatlantas Polres Jakarta Selatan (Jaksel), AKBP Hindarsono, di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat.

Kepala Sub Direktorat Pembinaan Penegakan Hukum (Kasubditbingakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Sudarmanto, menambahkan berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) pihak kepolisian menemukan faktor human error menjadi penyebab kecelakaan yang merenggut nyawa Uje.

Faktor tersebut dilandasi karena kondisi penerangan cukup terang, tidak ada kerusakan di jalan dan cuaca saat itu normal. Kecepatan laju motor yang dikemudikan Uje, kata dia, tidak bisa diperkirakan.

“Diperkirakan beliau mengantuk. Kaca helm sebelah kanan pecah dan mengeluarkan darah dari mulut, telinga dan hidung,” ujar Sudarmanto dalam jumpa pers di Polres Jaksel.

Visum Uje

Sementara itu, salah seorang saksi mata, Andri Silitonga, 21, mengatakan setelah menabrak pohon, Uje diketahui masih hidup. Dia mengatakan ada tiga orang di lokasi kejadian saat itu, yaitu Andri, (alm) Uje dan Fajar Sidiq, adik Uje yang datang kemudian menggunakan motor Yamaha Mio. Begitu melihat sang kakak tergeletak karena kecelakaan, adik Uje langsung mencegat taksi dan membawanya ke RS Pondok Indah.

“Waktu itu masih hidup, masih bernapas. Pakai baju cokelat kayak baju koko,” tutur Andri, anggota satpam di rumah tepat di seberang lokasi kecelakaan.

Visum kondisi Uje yang dikeluarkan RS Fatmawati menerangkan mubalig yang bangkit setelah pernah terjerembab pada dunia narkoba itu mengalami luka luar.

“Di sini Uje hanya divisum [dilakukan visum] selama 20 menit, pukul 03.30-03.50 WIB. Meninggal karena luka luar, tidak ada patah tulang,” kata petugas RS Fatmawati, Ismail. Jenazah Uje kemudian dibawa adiknya, Fajar, ke rumahnya di Rempoa, Tangerang Selatan, menggunakan ambulans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya