JOGJA—Pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) secara tegas membantah evaluasi SNMPTN yang dilakukan di Lombok sebagai pemborosan. Bahkan kegiatan itu dilakukan karena sekalian untuk melaksanakan program lain.
Suryo Baskoro Kepala Humas dan Keprotokolan UGM dalam siaran persnya kepada Harian Jogja, Sabtu (16/7) mengatakan evaluasi SNMPTN tersebut hanya merupakan salah satu agenda saja dari pertemuan di Lombok.
Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali
UGM juga mempunyai agenda lain, yakni komunikasi dan kerja sama dengan pihak-pihak di Lombok. Salah satu pertemuan adalah dengan kerja sama dengan Program Pascasarjana Universitas Mataram.
“Intinya, kegiatan di Lombok bersifat multi-fungsi, atau, evaluasi SNMPTN adalah ngiras-ngirus [melaksanakan secara bersamaan] program yang sudah kami agendakan di sana, agar waktu dapat termanfaatkan dengan efisien,” kata Suryo.
Suryo juga menyatakan kegiatan evaluasi tersebut merupakan bagian dari rangkaian proses panjang pelaksanaan SNMPTN, yang terdiri atas tahapan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Tahapan-tahapan tersebut sudah sejak lama diagendakan dan merupakan prosedur tetap setiap kegiatan besar.
“Biaya pendaftaran calon mahasiswa memang digunakan untuk melaksanaan, antara lain, ketiga tahapan tersebut. Panita Nasional SNMPTN juga berkewajiban melaksanakan ketiganya, dengan contoh, Evaluasi pelaksanaan SNMPTN untuk divisi kehumasan, teknologi informasi, dan keuangan yang akan dilaksanakan 27- 29 Juli di Bali,” tambahnya.
Terkait keluarga yang ikut rombongan ke Lombok, Suryo memastikan tidak menggunakan biaya UGM. Mereka harus membayar biaya sendiri. Peserta memang dibolehkan mengajak isteri atau suaminya.
“Adapun yang akan mengajak serta putera-puterinya, diwajibkan membiayai sendiri,” tutup Suryo.(Harian Jogja/Amiruddin Zuhri)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
