SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Harapan publik Stadion Sultan Agung, markas Persiba Bantul, untuk melihat aksi penyerang Fortune Udo mesti dikubur dalam-dalam.

Manajemen tim berjuluk Laskar Sultan Agung ini gagal mendatangkan Udo kembali ke Sultan Agung. Selain gagal mendatangkan Udo, manajemen juga gagal mendatangkan Ernest Jeremiah sebagai pemain pilihan kedua setelah Udo.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Sebagai kambing hitam kegagalan, manajemen menyoroti keberadaan Emmanuel Cristori. Pemain asal Argentina itu tak mau hengkang mesti sudah dicoret sehingga kuota pemain asing di Persiba tidak bisa ditambah karena sudah ada empat pemain asing.

“Dirinya [Cristori] benar-benar tak tahu diri padahal kalau dia tahu malu sudah sejak dulu ia angkat kaki dari sini. Akhirnya ya seperti ini. Di saat kami akan mendatangkan pengganti, dirinya menjadi penghalang utama,” ujar Manajer Persiba, Briyanto, dalam jumpa pers di mes Persiba, Rabu (28/3).

Dijelaskan lebih lanjut oleh Briyanto, penyerang asal Argentina itu bersedia hengkang jika seluruh nilai kontraknya dibayar manajemen. Di sinilah yang menjadi kendala. Jika memenuhi itu, manajemen tak memiliki dana untuk membayar nilai kontrak Udo maupun Ernest.

Jika tetap memaksakan tak dibayar, manajemen mesti menghadapi gugatan dari Cristogol, julukan Cristori, yang menebar ancaman akan melaporkan hal itu sampai ke induk organisasi sepak bola dunia (FIFA).

Terkait dengan kegagalan mendatangkan Udo, Wakil Manajer Persiba Bagus Nur Edi Wijaya menambahkan kalau international transfer certificate (ITC) dari pemain Bihn Duong FC itu juga masih bermasalah. “Masih banyak yang harus dia [Udo] selesaikan termasuk ITC dan itu sangat menghambat kedatangannya untuk merumput kembali di sini [Bantul],” tambah Bagus.

Manajemen minta maaf    
Briyanto lantas meminta maaf atas kegagalan Persiba mendatangkan Udo padahal publik Bantul sudah terlanjur mengangap itu sebagai sebuah kebenaran nyata yang akan dilakukan manajemen. “Kami tak mengharapkan seperti ini, tapi bagaimana lagi. Cristori benar-benar mempersulit kami. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga ini takakan mempengaruhi animo Paserbumi untuk tetap mendukung tim ini,” tutur Briyanto.

Pada Rabu malam kemarin, Briyanto menghubungi Harian Jogja Express. Melalui sambungan telepon, Briyanto menegaskan Cristori kemungkinan besar akan tetap dipakai tenaganya sampai kompetisi usai.

Sebagai syarat, manajemen akan memberi latihan ekstra kepada penyerang asal Argentina itu agar kemampuannya meningkat. Pasalnya, Cristori bisa unjuk gigi saat berbagai kesempatan laga uji coba namun “mandul” saat laga resmi.

“Intinya, dia [Cristori] sudah bilang akan on fire dan selalu bekerja keras di setiap pertandingan. Kami serahkan ke pelatih untuk menangani dia dalam latihan ekstra sampai kemampuannya menyamai rekan-rekan setim terutama dari segi fisik,” papar Briyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya