SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p>Semarangpos.com, SEMARANG &ndash; Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menjalin kerja sama dalam menanggulangi <a title="PBB: 20 Persen Anak di Korea Utara Kurang Gizi" href="http://news.solopos.com/read/20180714/497/927876/pbb-20-persen-anak-di-korea-utara-kurang-gizi">penyakit tuberkulosis</a>. Kerja sama yang dijalin melalui program District Based Public Private Mix (DBPPM) itu mengajak seluruh petugas puskemas di Semarang untuk aktif dalam melaporkan penderita tuberkulosis di ibu kota Jawa Tengah (Jateng) tersebut.</p><p>Dekan Fakultas Kesehatan (FK) Udinus Semarang, Dr. Guruh Fajar Shidik M.Cs, mengatakan melalui program DBPPM, Udinus membantu pemerintah dalam mencari <em>suspect </em>tuberkulosis agar cepat ditemukan dan segara dilakukan penanganan. Menurutnya sinergi yang baik antara seluruh jajaran Pemkot Semarang hingga fasilitas kesehatan menjadi kunci utama suksesnya program tersebut.</p><p>&ldquo;Tujuan program adalah untuk menyamakan persepsi. Supaya ketika ada <em>suspect</em> dapat segera tertangani dengan baik. Pada sesi internal akan melibatkan seluruh staf puskesmas untuk berperan aktif menanggulangi tubekulosis, sedangkan eksternal akan melibatkan seluruh faskes dari mulai apotek hingga dokter praktik mandiri,&rdquo; terang Guruh dalam siaran pers kepada <em>Semarangpos.com</em>, Minggu (15/7/2018).</p><p>Ia mengungkapkan bahwa kegiatan penanganan tuberkulosis merupakan hibah dari Koninklijke Nederlandse Centrale Vereniging tot bestrijding der Tuberculose (KNCV) Tuberculosis Foundation Indonesia sebesar 530 juta rupiah. Program tersebut dijalankan mulai bulan Juni – November 2018.</p><p>&ldquo;<a title="Rektor Udinus Ajak Mahasiswa Berwirausaha" href="http://semarang.solopos.com/read/20180523/515/917886/rektor-udinus-ajak-mahasiswa-berwirausaha">Udinus</a> dipercaya oleh KNCV Tuberculosis Foundation Indonesia untuk membantu pemerintah dalam mengurangi kasus tuberkulosis di Indonesia. Fokus awal lebih pada Kota Semarang yang masih ditemukan banyak kasus tuberkulosis yang tersebar di seluruh wilayah Kota Semarang. Selain itu Indonesia menjadi peringkat kedua setelah India sebagai banyaknya penderita tuberkulosis,&rdquo; tambahnya.</p><p>Kepala Bidang P2P <a title="KESEHATAN SEMARANG : Anak Bertinggi Badan Lebih Rendah Ketimbang Standar Usia Terus Susut" href="http://semarang.solopos.com/read/20180211/515/893459/kesehatan-semarang-anak-bertinggi-badan-lebih-rendah-ketimbang-standar-usia-terus-susut">Dinas Kesehatan Kota Semarang</a>, Mada Gutama Subowo, berharap melalui program yang dicanangkan Udinus dan KNCV Tuberculosis Foundation Indonesia dapat terus menekan angka penderita tuberkulosis di Kota Semarang. Sinegritas antara Udinus, Dinkes Kota Semarang dan KNCV Tuberculosis Foundation Indonesia menjadi contoh yang baik dan dapat ditiru oleh perguruan tinggi lainnya.</p><p>&ldquo;Program penanggulangan tuberkulosis bisa berjalan secara maksimal dan menurunkan kasus tuberkulosis dengan sinergi yang kuat. Tidak hanya dari Dinkes saja yang bergerak, tapi semua elemen masyarakat harus bergerak untuk menanggulangi kasus ini,&rdquo; ujar Mada.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya