SOLOPOS.COM - (JIBI/SOLOPOS/dok)

Jakarta (Solopos.com) – Tingginya tingkat polusi di kota-ko9ta bhesar biasanya disikapi dengan cara menutup rapat-rapat kaca mobil dan menyalakan penyejuk udara. Asal sudah rapat dan udara di mobil adem, sudah aman-lah. Mungkin begitu pikir banyak orang selama ini. Padahal udara yang dihirup di dalam mobil itu sebenarnya tetap saja kotor.

Hasil studi Universitas Indonesia (UI) dengan US-Asia Enviromental Partnership (US-AEP) menegaskan hal itu. “Jadi jangan pernah merasa nyaman dulu jika sudah berada di dalam mobil berpenyejuk dan kaca tertutup rapat,” kata Asdep Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Bergerak Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Linda Krisnawati, di sela-sela Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011, Jakarta, Jumat (29/7/2011). Ia menjelaskan, penelitian UI dengan US-AEP tahun 2005 di Jakarta menyebutkan bahwa konsentrasi polutan partikulat (PM10) dan CO di kota itu berada di atas standar yang ditetapkan.

Data yang dihasilkan menunjukkan bahwa polusi udara terhirup oleh responden ketika mereka bepergian ke kantor, sekolah, bahkan mereka yang bepergian di dalam mobil berpenyejuk dengan kaca tertutup cukup beragam. “Juli 2006 Jakarta memang sudah bebas dari timbal, tapi Indonesia masih tercemar zat-zat lainnya, dan ini berkaitan dengan jenis bahan bakar kendaraan yang digunakan,” ujar dia.

Sedangkan para pengusaha di sektor otomotif terus berinovasi meredam dampak polusi udara, salah satunya dengan menempatkan “filter cabin” di mobil-mobil tertentu yang diproduksi sejak 2005 ke atas. Pada IIMS ke-19 yang digelar hingga 31 Juli 2011 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, PT Selamat Sempurna selaku anggota perusahaan ADR Group memberikan alternatif kepada pengguna kendaraan roda empat untuk meredam dampak polusi udara di dalam mobil berpenyejuk udara dengan mengeluarkan filter cabin.

Saringan udara ini biasanya dipasang di belakang laci dashboard mobil tepatnya di atas blower sistem AC. Fungsinya menyaring udara di dalam cabin kendaraan sehingga meringankan kerja paru-paru penumpang di dalam mobil akibat bakteri atau jamur yang biasanya ditemukan dalam sistem penyejuk udara mobil yang kotor, dari asap rokok bagi pengemudi yang merokok di dalam mobil, hingga polusi dari luar yang berasal dari asap sisa pembuangan knalpot kendaraan bermotor, partikel-partikel dari jalanan, dan kontaminator lainnya.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya