SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani milenial (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Para petani milenial di Kabupaten Sukoharjo berkomitmen memajukan usaha tani dengan memanfaatkan teknologi baik alat dan mesin pertanian (alsintan) maupun digitalisasi pemasaran produk pertanian. Estafet petani di Sukoharjo bakal diteruskan kawula muda yang concern terhadap pengembangan sektor pertanian.

Keterlibatan dan peran petani milenial dalam memajukan sektor pertanian di Sukoharjo khususnya sangat dibutuhkan. Terlebih, separuh lebih petani berusia di atas 40 tahun. Mereka diperkirakan tak bisa lagi menggarap sawah pada 10 tahun-20 tahun mendatang. Padahal, produksi padi setiap tahun harus dijaga guna mewujudkan ketahanan pangan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Wakil Ketua Koperasi Petani Muda Nusantara Farm, Janu Hari Setiawan, mengatakan selama ini petani identik dengan kotor, lusuh, bermandikan lumpur setiap hari hingga kehidupan yang menyusahkan. Stigma itu harus diubah lantaran prospek usaha tani cukup menjanjikan jika digeluti secara telaten dan serius.

“Penghasilan usaha tani cukup besar. Anak-anak muda khususnya anak petani harus didorong agar meneruskan pekerjaan orang tuanya. Tentunya, bisa menerapkan pertanian modern dan pemasaran produk pertanian secara digital,” kata dia, Jumat (13/5/2022).

Janu dan para petani milenial di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, merintis budi daya alpukat sejak setahun terakhir. Sentra budi daya buah dirintis di Desa Sanggang tepatnya di sekitar Embung Cerme seluas lebih dari 20 hektare.

Baca juga: Petani Milenial Sukoharjo Go Digital, Pohon Alpukat Dipasangi Barcode

Guna mengoptimalkan digital marketing, para petani muda lantas melakukan terobosan baru dengan memasang barcode digital di setiap batang pohon alpukat. Sehingga pengunjung atau konsumen bisa memperoleh beragam informasi mengenai pengembangan agroeduwisata alpukat di Desa Sanggang.

Barcode digital berisi beragam informasi mengenai deskripsi sentra buah alpukat, harga hingga kegiatan agroeduwisata mulai dari pembibitan, pengolahan, panen hingga pemasaran. Jadi sangat komplet dan memudahkan para konsumen,” ujar dia.

Inovasi Teknologi Pertanian

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan terus berupaya melahirkan petani-petani milenial yang memberikan kontribusi nyata di sektor pertanian. Setelah membentuk forum petani milenial, Bagas gencar menyosialisasikan regulasi berupa Perbup No 22/2022 tentang Pedoman Pembinaan Petani Milenial di setiap kecamatan.

Baca juga: Masih Bingung? Ini Hlo Perbedaan Barcode dan QR Code

Kalangan pemuda juga diberi pelatihan dan pengetahuan mengenai inovasi teknologi pertanian. Konsep pertanian modern mampu menggenjot produksi padi dan menekan biaya produksi saat masa tanam (MT) padi.

Mekanisasi pertanian mulai dari penyemaian benih, pemupukan hingga panen padi menggunakan mesin pertanian. “Pemasaran produk pertanian bisa dilakukan secara online. Tak perlu mengangkut ke pasar tradisional. Order pesanan dari konsumen bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya