SOLOPOS.COM - Tim Peneliti dari Balai Pengembangan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY memasang alat detektor gas. Alat itu digunakan untuk menganalisa kandungan uap air yang keluar dari dalam tanah pekarangan rumah Trisno Wiyono, di Dusun Kayen, Desan Sampang, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, Jumat (17/2/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Uap panas yang keluar di pemukiman penduduk mulai surut

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Uap panas yang muncul dari dalam tanah di samping rumah Trisno Wiyono, Dusun Kayen, Desa Sampang, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, sudah mulai menghilang. Namun tanah di sekitar lokasi semburan uap masih panas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Uap Panas di Gendangsari Mulai Menghilang

Sejak uap panas itu muncul dari perakarangan Trisno pada Kamis (16/2/2017) pagi, sudah dilakukan penelitian oleh Balai Pengembangan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan  Geologi (BPPTKG) DIY. Tim peneliti mengambil sampel air dan kandungan gas dari uap yang muncul. Namun Camat Gedangsari, Muhhamad Setyawan Indriyanto, pada Senin (20/2/2017) belum mengetahui hasil penelitian yang dilakukan.

Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Budhi Harjo mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dan memonitor terkait dengan sejumlah fenomena alam yang tidak wajar tersebut. Dari hasil monitoring di lapangan, dia meyakini fenomena seperti semburan gas bukanlah hal yang menakutkan.

Ditambah lagi dengan kondisi lokasi semburan yang sudah berangsur pulih. Dia meminta warga di sekitar lokasi tidak perlu panik secara berlebihan.

“Semburan gas sudah tidak ada, kini hanya menyisakan suhu panas di sekitar lokasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya