SOLOPOS.COM - Petugas memadamkan api yang menghanguskan rumah dan toko grosir pertanian di Dukuh Ngasinan, Gebang, Masaran, Sragen, Rabu (14/4/2021). (Istimewa-Dinas Satpol PP dan Damkar Sragen)

Solopos.com, SRAGEN -- Kerugian materi akibat musibah kebakaran rumah, toko, dan gudang perabotan rumah tangga milik Hamik Slamet Raharjo, 62, di Dukuh Ngasinan Etan, Desa Gebang, Kecamatan Masaran, Sragen, ditaksir mencapai Rp3 Miliar.

Berdasar hasil identifikasi yang digelar Tim Inafis Polres Sragen, Rabu (14/4/2021), kerugian kebakaran senilai Rp3 miliar itu terdiri atas atap rumah yang terbuat dari kayu jati ludes, atap gudang dari galvalum roboh, lima ton pupuk beserta obat-obatan pertanian terbakar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kemudian, sebuah mobil Toyota Kijang Innova berpelat nomor AD 9045 NN yang tinggal kerangka, dua unit sepeda motor vario yang terpanggang, sebuah BPKB sepeda motor dan uang tunai Rp40 juta juga ludes terbakar.

Baca juga: Mobil Innova, 2 Motor, 5 Ton Pupuk Ikut Hangus, Begini Dahsyatnya Kebakaran Rumah dan Toko di Masaran Sragen

“Total kerugian ditaksir Rp3 miliar. Hasil olah TKP [tempat kejadian perkara] yang dilakukan Polsek Masaran bersama Tim Inafis Polres Sragen, penyebab kebakaran adalah korsleting arus listrik,” jelas Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso, kepada Solopos.com.

Kebakaran itu kali pertama dipergoki oleh Hamik bersama istrinya sekitar pukul 00.15 WIB. Saat keduanya tengah tidur di rumah bagian belakang, Hamik dikagetkan dengan suara benda jatuh dari dalam toko.

Setelah dicek, toko itu sudah dipenuhi kobaran api. Istri Hamik yang menyadari hal itu langsung berteriak histeris. Tidak henti-hentinya dia mengucapkan takbir sambil panik menyelamatkan diri dari pintu belakang.

Baca juga: Kebakaran Hanguskan Rumah dan Toko Grosir Pertanian di Masaran Sragen

Hamik dan istri lalu meminta tolong para tetangga untuk memadamkan api.

Warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun, api cepat membesar karena di dalam gudang itu terdapat perabotan rumah tangga yang rata-rata terbuat dari bahan plastik sehingga mudah terbakar.

Kendala Proses Pemadaman Kebakaran

Sebelumnya diberitakan, tiga unit mobil damkar dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah. Proses pemadaman kebakaran disaksikan ratusan warga yang menyemut di sekitar lokasi.

Proses pemadaman api butuh waktu cukup lama mengingat objek yang terbakar adalah perabotan rumah tangga yang terbuat dari plastik. Tidak adanya sumber air terdekat juga menjadi kendala proses pemadaman kebakaran.

Baca juga: Ekspedisi KRL Solo-Jogja : Unik! Ada Kesenian Rodat, Tari Purba, hingga Wiro Sangir di Sangiran

Truk tangki air dari Palang Merah Indonesia (PMI) Sragen sempat dikerahkan untuk menyuplai air. Gudang itu seluas 12x19 meter persegi. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 04.20 WIB atau saat Subuh.

"Pada saat memadamkan api, seorang petugas damkar terkena percikan api di bagian kaki. Selanjutnya di lakukan pertolongan pertama oleh petugas PMI Sragen. Para petugas damkar diimbau tetap waspada karena banyak bahan yang mudah terbakar," papar Wakil Ketua PMI Sragen, Suwarno, kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya