Sukoharjo (Espos)–Sejumlah peserta program arisan Perusahaan Daerah (PD) Badan Kredit Kecamatan (BKK) Polokarto Makmur, Sukoharjo merasa ditipu lantaran hasil arisan BKK yang seharusnya sudah bisa mereka ambil pada bulan lalu hingga sekarang belum bisa dicairkan karena BKK tutup. Oleh sebab itu, mereka meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bertanggungjawab.
Berdasar informasi yang dihimpun, BKK Polokarto Makmur selama tiga tahun ini membuat program arisan dengan sistem putus. Aturan dalam arisan tersebut adalah setiap peserta diwajibkan membayar angsuran senilai Rp 50.000 untuk sekali angsur hingga 40 kali.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Apabila peserta sudah membayar 40 kali angsuran atau senilai Rp 2 juta, BKK bakal melakukan pengundian. Bagi pemenang undian program arisan BKK, akan mendapatkan hadiah berupa sepeda motor.
Sementara bagi yang gagal, akan menerima kembali uang disertai bunga senilai Rp 75.000. Dengan demikian, total yang diterima setiap peserta yang gagal dalam undian senilai Rp 2.075.000.
Seorang peserta program arisan dari Telukan, Grogol, Sutrisna menerangkan, tepat Juni lalu dirinya sudah membayar angsuran yang ke-40.
“Setelah membayar angsuran yang ke-40 kemudian dilakukan pengundian, ternyata saya gagal. Nah, yang menjadi persoalan, setelah tahu saya gagal undian, uang saya ternyata tetap tidak bisa dicairkan sampai sekarang,” jelasnya kepada wartawan, Rabu (22/7).
Tris sapaan akrabnya menambahkan, dia beserta sedikitnya 13 orang rekannya sudah menghubungi BKK namun tidak mendapat informasi yang jelas dari petugas. Malah yang membuat dia dan rekan-rekannya makin putus asa, BKK Polokarto saat ini tutup.
Lebih lanjut, Tris mengaku bingung harus mencari informasi ke mana lagi pascatutupnya BKK.
aps
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
