SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Bupati nonaktif Purbalingga Tasdi diketahui meminta uang kepada sejumlah kepala dinas di lingkungan pemerintah kabupaten tersebut untuk kepentingan PDIP di daerah tersebut. Penghimpunan uang suap itu dalam upaya memenangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2018.

Aib bagi pasangan gubernur dan wakil gubernur yang tepilih dalam Pilkada Jateng 2018 tersebut terungkap dalam sidang kasus dugaan suap dan gratifikasi terhadap Bupati Tasdi. Sidang lanjutan perkara itu digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Purbalingga M. Najib saat diperiksa sebagai saksi mengaku pernah dua kali dimintai sejumlah uang Tasdi. Najib pernah memberikan uang Rp2,5 juta kepada Tasdi melalui ajudannya.

Uang tersebut diberikan saksi atas permintaan terdakwa demi membantu acara PDIP yang berkaitan dengan pemenangan Ganjar-Yasin dalam Pilkada Jateng 2018. “Permintaan uang disampaikan melalui Pak Priyo [Kepala Dinas Pekerjaan Umum Priyo Satmoko],” ungkapnya dalam sidang yang dipimpin ketua majelis hakim Antonius Wididjantono itu.

Saat diminta untuk membantu, kata dia, Priyo Satmoko mengatakan adanya kebutuhan uang bupati senilai Rp10 juta untuk keperluan partai.

Pemberian kedua, menurut dia, uang senilai Rp50 juta yang diminta Tasdi untuk kebutuhan pembelian kendaraan operasional. Uang yang berasal dari kantong pribadinya itu, kata dia, merupakan hasil pinjaman di bank dengan jaminan SK pengangkatan pegawai.

Saksi lain yang diperiksa dalam sidang tersebut, Ketua PAC PDIP Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Nur Sahid, mengatakan dalam setiap kegiatan partai para peserta yang hadir dalam kegiatan PDIP mendapatkan uang saku. Ia mencontohkan kegiatan yang berkaitan dengan pemenangan Pilkada Jateng 2018 di GOR Mahesa Jenar Purbalingga yang dihadiri sekitar 2.000 kader dan simpatisan.

“Seluruh peserta yang hadir mendapat uang saku Rp50.000/orang,” ucapnya. Namun, Sahid mengaku tidak tahu menahu soal sumber uang yang dibagikan sebagai uang saku tersebut.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya