SOLOPOS.COM - Pemilik penggilingan daging di kios depan Pasar Gentongan, Prabowo, mengaku pernah kehilangan uang secara misterius. (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -- Sejumlah pedagang dan pemilik usaha di kawasan Pasar Gentongan, Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten, mengaku kerap kehilangan uang secara misterius.

Salah satunya Rojiun, 38, pedagang martabak yang biasa mangkal di depan Pasar Gentongan, bercerita sering kehilangan uang ratusan ribu rupiah, dalam beberapa hari terakhir. Dia menduga uang tersebut bukan dicuri oleh manusia melainkan oleh tuyul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu diungkapkan Rojiun, saat ditemui Solopos.com, di kawasan Pasar Gentongan, Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Jumat (15/1/2021) siang. Rojiun berjualan martabak di depan Pasar Gentongan sejak 1,5 tahun lalu. D tinggal di sebuah rumah tak jauh dari tempatnya berusaha tersebut.

Dilema Petani Boyolali Rebutan Panenan Jagung dengan Kera Gunung

Kejadian duit sering raib secara misterius itu dialami Rojiun selama dia berusaha membuka gerobak martabak di depan Pasar Gentongan. Pria asli Tegal itu mengaku sudah terbiasa kehilangan uang Rp50.000 hingga Rp150.000 selama menjalankan usahanya di Pasar Gentongan.

Belakangan, Rojiun sering memperoleh cerita dari beberapa orang di Pasar Gentongan jika keberadaan pasar tersebut juga dikenal sebagai pasar tuyul di zaman dahulu. Rojiun pun lantas mengaitkan raibnya sejumlah duitnya itu dengan cerita pasar tuyul itu.

"Hampir tiap hari sering hilang. Uang Rp50.000 hingga Rp100.000. Kali terakhir, uang saya Rp200.000 juga raib. Kejadiannya sekitar empat hari lalu. Padahal, saya taruh di dompet di rumah saya. Jelas itu tidak diambil orang. Memang yang mengambil yang tidak terlihat itu. Konon katanya, di pasar ini kan dikenal pasar tuyul sejak lama. Mungkin yang mengambil, ya tuyul itu," katanya.

Disimpan Rapat dalam Kardus

Hal senada dijelaskan pemilik penggilingan daging di kios di depan Pasar Gentongan, Prabowo, 34. Di tahun 2013, dirinya juga pernah kehilangan uang senilai Rp400.000. Padahal, uang tersebut telah disimpan rapat di dalam kardus yang diberi lakban.

"Saya juga pernah kehilangan uang selama berusaha di sini. Saya itu kalau terima uang langsung saya masukkan ke kardus yang sudah saya ubah mirip celengan. Jadi kardus itu hanya saya lubangi sedikit untuk memasukkan duit saja. Setiap memasukkan uang, pasti saya catat. Mestinya, uang saya senilai Rp1,6 juta. Saat saya buka, ternyata hanya Rp1,2 juta. Kata orang, yang mengambil itu tuyul. Kalau yang mengambil orang saya rasa juga tidak mungkin. Soalnya, tempat uang saya itu tertutup rapat. Saya pasrah saja, rezeki sudah diatur Alloh SWT," katanya.

Waduh, Mahasiswi Cantik di Mamuju Tertabrak Motor Gara-Gara Panik Ada Gempa

Menurut salah seorang warga di dekat Pasar Gentongan, yakni Wulandari, 38, Pasar Gentongan sempat dikenal sebagai pasar tuyul di era 1980-an. Alasan disebut demikian karena uang para pedagang sering raib secara misterius.

"Di era itu, konon ceritanya memang banyak pedagang yang kehilangan uang. Yang mengambil katanya tuyul. Makanya, pasar di sini sempat disebut pasar tuyul," katanya.

Waspada! BMKG Sebut Kemungkinan Gempa Susulan di Majene Sulbar Picu Tsunami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya