SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang palsu (JIBI/dok)

Peredaran uang palsu (upal) Boyolali terungkap di Pasar Andong saat seorang pembeli akan bertransaksi dengan upal.

Solopos.com, BOYOLALI – Warga dan pedagang Pasar Andong, Boyolali, menangkap seorang perempuan yang diduga telah mengedarkan uang palsu. Saat beraksi di Pasar Andong, pelaku hendak membeli dengan membawa beberapa lembar uang palsu Rp100.000.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (31/8/2016), pelaku sudah dua kali datang ke Pasar Andong. Kali pertama datang, Selasa (30/8/2016), pelaku turun dari bus dan langsung belanja daging ayam dan buah. Ia beraksi seorang diri. Setiap kali bertransaksi, pelaku membayar dengan uang Rp100.000.

“Pelaku belanja sedikit-sedikit. Antara lain hanya belanja buah Rp15.000 dan belanja daging ayam Rp30.000,” ujar Amrin, salah satu pedagang Pasar Andong kepada Solopos.com, Rabu (31/8/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Pedagang curiga lantaran mereka sama sekali tak mengenal pelaku. Pelaku terbilang pendatang baru di Pasar Andong. Lantaran curiga, uang pembayaran pun lantas dicek keasliannya. Ternyata benar. Uang yang diterima pedagang adalah palsu. Namun, pelaku sudah tak berada di lingkungan pasar.

Keesokan harinya, Rabu (31/8/2016) pagi, tak dinyana pelaku datang lagi ke pasar. Namun, kali ini pelaku memakai kostum yang berbeda dari sebelumnya. Selain itu, pelaku juga tak memakai kerudung seperti sebelumnya. “Namun, pedagang masih ingat betul wajah pelaku,” jelas Amrin.

Tiga orang pedagang yang menjadi korban pun langsung menemui pelaku. Saat ditanyai ihwal uang palsu, pelaku berkelit dan mengaku tak tahu menahu soal uang palsu. Pelaku lantas bergegas keluar pasar dan masuk ke perkampungan. Pedagang bersama warga pun mengejar pelaku. Pelaku akhirnya ditangkap warga di perkampungan tak jauh dari pasar sekitar pukul 09.00 WIB.

“Saat ditanya warga mana, pelaku mengaku warga Gemolong Sragen. Namun, saat diminta menunjukkan KTP, tak bisa menunjukkan?” jelas Amrin.

Pelaku, jelas Amrin, juga sempat meminta berdamai dengan para korban dan akan mengganti kerugian uang palsu. Namun, warga tetap menyerahkan pelaku kepada polisi setempat. Beruntung pelaku tak menjadi bulan-bulanan massa.

Kapolsek Andon, AKP Wardiyono, saat dimintai konfirmasi solopos.com enggan membeberkan identitas pelaku dengan alasan, polisi masih melakukan pengembangan. Polisi waswas jika identitas pelaku tersebar di media massa, maka akan menyulitkan pengungkapan jaringan upal di Andong.

“Saat ini belum bisa kami sampikan ke wartawan. Kalau saya beberkan sekarang, sama saja saya menggagalkan upaya penyidikan. Sebab pelaku lainnya pasti kabur,” paparnya.

Wardiyono memastikan bahwa pelaku bukanlah warga Boyolali. Namun, status pelaku sebagai pengedar atau korban upal, saat ini masih dalam pemeriksaan polisi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya