SOLOPOS.COM - Pemanfaatan uang elektronik atau e-money (Rachman/JIBI/Bisnis)

Uang elektronik, penggunaannya kini meningkat tajam.

Harianjogja.com, JOGJA — Semenjak diluncurkan secara resmi pada 14 Agustus 2014, Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) mulai menunjukkan beberapa perkembangan yang cukup siginifikan. Bank Indonesia mencatat total nilai transaksi uang elektronik hingga Juli 2016 mencapai Rp3,7 triliun. Angka ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan Agustus 2014 yang hanya sebesar Rp2,2 triliun.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Sementara itu volume transaksi uang elektronik sampai dengan Juli 2016 mencapai angka 357 juta. Angka ini juga mengalami perkembangan yang cukup signifikan jika dibandingkan saat GNNT mulai diluncurkan, yakni sebesar 113 juta pada Agustus 2014. Hal tersebut menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan transaksi nontunai perlahan mulai meningkat. Hal ini tentunya tidak lepas dari dimulainya era e-commerce di Indonesia.

Salah satu Generasi Baru Indonesia (GenBI) DIY Fauzan Husaini mengatakan, pada era e-commerce ini setidaknya seluruh stakeholder yang terlibat baik perusahaan maupun konsumen dituntut agar lebih gesit dalam melakukan proses transaksi jual beli.

“Tuntutan tersebut tentunya menjadi salah satu peluang besar bagi keberadaan uang elektronik di Indonesia untuk meningkatkan volume serta nilai transaksinya,” katanya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Rabu (9/11/2016).

Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh A.T. Kearny bersama CIMB ASEAN Research Institute (CARI) yang berjudul Lifting the Barriers to E-Commerce in ASEAN menunjukkan bahwa pada tahun 2013, market size e-commerce di Indonesia sebesar $1,3 billion (Rp16 triliun). Angka ini diperkirakan masih akan terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap industri e-commerce.

Hal tersebut diperkuat dengan data pada laporan tersebut yang menunjukkan bahwa pada tahun 2013 dari 249 juta penduduk Indonesia, hanya sekitar 39 juta pengguna internet dan hanya 5 juta penduduk yang mengunakan fasiltas internet untuk tujuan berbelanja.

Selain itu pada awal tahun 2016, pemerintah telah menerbitkan Road Map E-Commerce, yang bertujuan meningkatkan potensi serta proteksi pada industri e-commerce di Indonesia. Dalam road map tersebut, ada tujuh poin utama yang akan dioptimalkan pemerintah, yaitu logistik, pembiayaan, pelindungan konsumen, Infrastruktur komunikasi, pajak, pendidikan dan sumber daya manusia, serta cyber security. “Secara keseluruhan, pemerintah benar-benar serius dalam mengoptimalkan indutri e-commerce di Indonesia. Dengan begitu keberadaan non tunai dinilai akan terus mengalami peningkatan seiring dengan petumbuhan industri e-commerce di Indonesia,” pungkasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya