SOLOPOS.COM - Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Arief Budi Santoso menunjukkan uang rupiah terbaru di Bank Indonesia (BI), Jalan Senopati, Jogja, Senin (18/8). Per 17 Agustus 2014, BI resmi meluncurkan pecahan uang baru NKRI dengan nominal Rp100.000. (Harian Jogja/ Gigih M. Hanafi)

Harianjogja.com, JOGJA– Uang baru Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk pecahan Rp100.000 sudah bisa dinikmati masyarakat DIY. Namun jumlah uang NKRI pertama yang disediakan untuk wilayah DIY itu belum diketahui.

Sekadar diketahui, Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) resmi menerbitkan uang NKRI pertama pecahan Rp100.000 pada 17 Agustus lalu. Masyarakat Indonesia sudah bisa mendapatkan uang NKRI tersebut di Kantor BI Perwakilan DIY, ATM dan sejumlah bank di wilayah Jogja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Untuk jumlah uang yang disedikan, kami tidak menyiapkannya dalam jumlah tertentu. Yang jelas, jumlah uang yang kami siapkan itu sesuai dengan kebutuhan,” ujar Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Arief Budi Santoso di Kantor BI DIY, Senin (18/8/2014).

Dijelaskan Arief, saat. masyarakat membutuhkan dana Rp10 miliar maka pihaknya juga menyiapkan jumlah uang NKRI yang sama. Di DIY sendiri, sambung Arief, belum terlihat kolektor uang yang memburu uang NKRI pertama tersebut. Hal itu disebabkan penerbitan uang tersebut terbilang baru.

“Masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan atas keberadaan uang NKRI ini. Dengan kehadiran uang emisi 2014 ini, uang emisi 2004 masih tetap berlaku dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah,” tegasnya.

BI sendiri, sambung Arief, tidak memberikan target khusus terkait masa waktu penukaran uang lama dengan uang NKRI. Dia mengatakan, penukaran uang emisi 2004 dengan emisi 2014 akan dibiarkan secara alamiah. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat mengetahui betul mata uang Indonesia yang baru tersebut.

“Sebenarnya, tidak ada perbedaan yang mencolok antara kedua pecahan tersebut. Ini dilakukan agar masyarakat tidak bingung,” tandasnya.

Sebaliknya, sambung Arief, jika perubahan uang baru dilakukan secara total, hal itu justru akan menimbulkan kekawatiran dari masyarakat. Maka, secara kasat mata uang emisi 2014 tidak memiliki perubahaan yang terlalu mencolok.

“Secara fisik ada 8 komponen utama yang membedakan pecahan uang cetakan 2004 dan cetakan 2014. Ini menjadi pembeda uang lama dengan uang NKRI tersebut,” kata Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya