SAN FRANCISCO-Twitter Inc menyatakan telah mengakuisisi We Are Hunted, tiga startup streaming musik yang berbasis di Australia.
Meski tidak diungkapkan mengenai besaran kesepakatan antara kedua perusahaan tersebut, namun pembelian tampaknya menegaskan kembali niat Twitter untuk menjadi distributor konten multimedia.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pada tahun lalu, jaringan sosial ini telah secara agresif memperluas kemampuan untuk membawa gambar, video, dan konten interaktif yang jauh lebih kaya dari pesan terbatas 140 karakter.
“Tidak ada pertanyaan bahwa Twitter dan musik berjalan dengan baik bersama-sama,” kata We Are Hunted dalam pernyataan pers yang dilansir Reuters, Jumat (12/4/2013).
“Seniman beralih ke Twitter pertama yang terhubung dengan penggemar, dan orang-orang berbagi serta menemukan lagu-lagu baru dan album setiap hari,” sambungnya.
Pendiri perusahaan mengatakan mereka tidak bisa mengungkapkan apa yang akan mereka lakukan di Twitter. Dalam waktu dekat layanan di We Are Hunted akan ditutup. Sementara twitter menolak berkomentar mengenai pernyataan We Are Hunted.
Pembelian aplikasi streaming musik datang beberapa bulan setelah Twitter membeli Vine, layanan video-sharing kecil yang belum diluncurkan.
Sejak rilis resminya pada bulan Januari di bawah naungan Twitter, Vine telah menjadi salah satu aplikasi yang paling populer di toko iTunes Apple Inc, sebagai pengguna Twitter semakin berbagi pendek, video klip 6 detik dalam bentuk tweet.
Simak berita terkait: http://digital.solopos.com/file/12042013/