SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta –– TVRI dinilai belum maksimal dalam pemberitaan bencana yang terjadi di Indonesia. Sebagai lembaga penyiaran milik pemerintah, seharusnya TVRI menyediakan porsi banyak bagi berita bencana dibandingkan dengan tayangan lain.

Hal ini terungkap dalam pertemuan pemred stasiun tv dengan Komisi Penyiaran Indonesia di Gedung Bapetan, Jl Gajahmada, Jakarta Pusat, Senin (8/11).

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

“Mbok, ya, TVRI lebih berperan. Nggak usah kalah sama Metro TV dan TV One. Kalau bisa 80 persen tayangannya, demi kepentingan publik, karena dia dibiayai oleh APBN dan paling bertanggung jawab sebagai lembaga publik,” kata pemred antv Uni Lubis.

Komisioner KPI Yazirwan Uyun mengapresiasi usulan ini. Menurut dia, TVRI memang harus memberikan porsi lebih dalam pemberitaan bencana. Namun, dia menduga selama ini tayangan bencana lebih banyak di program TVRI daerah.

“Mungkin selama ini kita nggak melihat saja. Porsinya lebih banyak di daerah mungkin, nasionalnya memang kurang,” tambahnya.

Ketua KPI Dadang Rahmat juga mendukung agar TVRI memberi porsi lebih dalam pemberitaan bencana. Namun dia menyerahkan keputusan ini pada direksi stasiun TV pemerintah tersebut.

“Silakan nanti direspons bagaimana oleh pimpinan dan direksinya,” tegas Dadang.

Salah seorang perwakilan TVRI yang hadir dalam rapat mengatakan, porsi tayangan TVRI soal bencana selama ini memang 20 persen. Namun, kata dia, hal itu sudah dilakukan maksimal. Sebab, ada tayangan breaking news setiap jam yang memberikan informasi terkini soal bencana. Namun, usulan tersebut akan disampaikan pada direksi TVRI.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya