SOLOPOS.COM - Poster Pemakaman Pasien Covid-19 (Detik.com)

Solopos.com, KLATEN -- Warga Muhammadiyah Klaten berduka. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten, Abdul Rodhi, tutup usia Minggu (1/11/2020) sekitar pukul 01.55 WIB.

Abdul Rodhi meninggal dunia pada usia 64 tahun setelah menjalani perawatan di RS UNS sekitar dua pekan. Jenazah dimakamkan di kompleks permakaman Dukuh Gading Tulung, Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara. Pemakaman jenazah dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) Covid-19, Minggu sekitar pukul 12.30 WIB.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sekretaris PDM Klaten, Iskak Sulistya, menjelaskan Abdul Rodhi menjalani perawatan di rumah sakit sejak 14 Oktober 2020. “Mulai merasakan gejala [pneumonia] sejak 7 Oktober 2020. Kemudian masuk rumah sakit itu pada 14 Oktober 2020,” kata Iskak saat ditemui Espos di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gading, Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, Minggu.

Buruh Apresiasi Putusan Gubernur Jateng Naikan UMP 2021

Tawaduk dan Sederhana

Abdul Rodhi (istimewa)
Abdul Rodhi (istimewa)

Iskak mengatakan Abdul Rodhi memimpin PDM Klaten selama lima tahun terakhir. Selama Abdul Rodhi memimpin PDM Klaten, ada sejumlah amal usaha baru yang berhasil dilahirkan. Seperti keberhasilan mengakuisisi satu klinik di Bendogantungan, Kecamatan Klaten Selatan yang semula milik pribadi kini menjadi milik PDM Klaten dan bernama Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Klaten Selatan.

Amal usaha lain yang baru dirintis yakni pendirian rumah sakit di wilayah Kecamatan Prambanan. Rumah sakit itu hingga kini masih dalam proses pembangunan dan ditargetkan rampung pada Desember 2020. “Dan program-program lainnya. Kebaikan lain yang ditinggalkan beliau dalam bentuk nonfisik seperti etos kerja dan cara beliau mengelola organisasi,” jelas Iskak.

Abdul Rodhi dikenal sebagai sosok yang supel dan mudah bergaul. Pengusaha di bidang percetakan dan air minum dalam kemasan itu juga dikenal sederhana.

“Orangnya tawaduk dan sederhana. Komunikasinya juga baik dan beliau supel. Ada teman yang bilang kalau Pak Abdul Rodhi itu tipe pemimpin yang bukan di atas mimbar. Beliau lebih pada pemimpin yang mengimplementasikan nilai-nilai kejuangan. Tidak hanya kami dari pengurus yang merasa kehilangan, melainkan seluruh warga Muhammadiyah merasa kehilangan,” kata Iskak.

Pjs Bupati Klaten Minta Pengelola Wisata Air Lebih Tegas Terapkan Protokol Kesehatan

Pemakaman

Beredar kabar, sebelum meninggal dunia Abdul Rodhi dirawat di rumah sakit karena terkonfirmasi positif Covid-19. Terkait kabar tersebut, Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, membenarkan.

“Beliau dirawat di RS UNS. Saya tidak tahu sejak kapannya terkonfirmasi positif. Saya sudah koordinasikan dengan pengurus PDM agar pemakamannya dilakukan secara SOP protokol Covid-19,” kata Ronny saat dihubungi Solopos.com.

Ronny menjelaskan sudah ada tracing yang dilakukan oleh petugas dinas kesehatan untuk mengecek kondisi orang-orang yang pernah kontak erat dengan Abdul Rodhi. Ronny juga membenarkan ada satu anggota keluarga Abdul Rodhi yang masih dirawat di rumah sakit karena terkonfirmasi positif Covid-19.

“Kalau saya mengenal sosok beliau [Abdul Rodhi], orangnya familiar sekali, dekat, di organisasi juga disiplin,” jelas Ronny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya