SOLOPOS.COM - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (infopublik.id)

Solopos.com, JAKARTA–Menutup 2021, Bank Indonesia (BI) membukukan surplus Rp19,17 triliun.

Nilai ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp26,28 triliun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Meski surplus lebih rendah, sejatinya Bank Indonesia memperoleh penghasilan yang lebih besar tahun lalu.

Tercatat berdasarkan laporan keuangan Bank Indonesia yang dipublikasikan Senin, (30/5/2022) otoritas moneter itu membukukan penghasilan sebesar Rp96,38 triliun.

Nilai itu naik 11% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan pada 2020 yang sebesar Rp87 triliun.

Baca Juga: Bank Indonesia Memprediksi Inflasi 2-4 Persen

Apabila diperinci, jumlah penghasilan tersebut terutama didorong oleh pelaksanaan kebijakan moneter yang mengalami pertumbuhan sebesar 10% yoy dari semula memberi penghasilan Rp85,74 triliun pada 2020 menjadi Rp94,49 triliun pada 2021.

Adapun pendapatan lainnya tumbuh 76% yoy, dari Rp909,21 miliar menjadi Rp1,6 triliun.

Bank Indonesia juga memperoleh pertumbuhan penghasilan pada pengaturan dan pengawasan makroprudensial sebesar 85% yoy, dari Rp1,8 miliar menjadi Rp3,34 miliar pada 2021.

Pos penghasilan lain yakni pengelolaan sistem pembayaran dan pendapatan dari penyediaan pendanaan justru mengalami penurunan.

Pada pos pengelolaan sistem pembayaran, pendapatan BI susut dari Rp236,98 miliar menjadi Rp188,25 miliar atau turun 21% yoy.

Baca Juga: Bank Indonesia Prediksi Penyaluran Kredit Kuartal II/2022 Tumbuh

Sementara pendapatan dari penyediaan pendanaan susut 9% yoy menjadi Rp104,18 miliar. Pada 2020, pendapatan dari penyediaan pendanaan mencapai Rp114,52 miliar.

Saat pendapatan melonjak, BI melaporkan mengalami peningkatan beban sebesar 34% yoy, dari sebelumnya Rp52,74 triliun menjadi Rp70,9 triliun.

Penyusutan juga terjadi pada surplus sebelum pajak yang turun 26 persen yoy dari Rp34,26 triliun menjadi Rp25,48 triliun.

Begitu pula dengan surplus setelah pajak yang susut 27% yoy, dari Rp26,28 triliun menjadi Rp19,17 triliun.

Lonjakan terbesar yakni dukungan BI kepada pemerintah. Pos beban Hubungan Keuangan dengan Pemerintah melonjak dari Rp10,6 triliun menjadi Rp26,36 triliun.

Baca Juga: Mantap, Bank Indonesia Sebut Utang LN RI Turun, Ini Pemicunya

Lonjakan beban lain yang ditanggung BI yakni pelaksanaan kebijakan moneter yang melonjak dari Rp26,84 triliun menjadi Rp28,44 triliun.

Secara total aset dan liabilitas, bank sentral itu tumbuh 14% yoy.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Bank Indonesia Surplus Rp19 Triliun pada 2021, dari Mana Sumbernya?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya