Turu mbayar

Meski berprofesi sebagai pembantu rumah tangga, Jon Koplo, pemuda asal Wonogiri yang ngenger di Solo ini tak mau ketinggalan soal teknologi informasi. Semula ia tak paham soal Internet. Tapi karena minta diajari Tom Gembus, anak majikannya yang mahasiswa sebuah PTN di Solo itu, ia pun lama-lama bisa, bahkan sampai kedanan ngenet.

Kebetulan akhir Juli lalu, di depan rumah majikannya baru saja dibuka sebuah Warnet 24 jam. Kesempatan ini tak disia-siakan Jon Koplo. Hobinya ngenet pun semakin tersalurkan. Setiap malam setelah semua pekerjaan selesai, Koplo selalu ngenet meskipun hanya sekitar satu jam lamanya.

Malam itu seperti biasa Koplo sudah nongkrong di Warnet sambil mendengarkan lagu-lagu favoritnya dari MP3. Mungkin karena kecapekan setelah seharian bekerja, tanpa sadar Koplo pun tertidur di kursi yang lumayan empuk itu. Sejuknya embusan AC ruangan dan untaian lagu-lagu slow yang membelai kupingnya semakin membuat nyenyak tidurnya.

Tiba-tiba Koplo merasa ada seseorang membangunkannya. Ternyata Tom Gembus. Gembus yang tahu persis kalau Jon Koplo lagi kedanan Internet itu jelas hafal betul ke mana harus mencari pembantunya yang hingga larut malam tidak pulang.

”Plo, wis Subuh! Tangi!” kata Gembus sambil mengguncang-guncang pundak Koplo.

Koplo langsung gedandapan kaget karena bangun tidak dalam posisi berada di kamarnya. Lebih kaget lagi ketika melihat jumlah tagihan Internet berjam-jam yang harus dia bayar selama tidur tadi.

”Mas Gembus, nyuwun ngampil artane riyin nggih? Njing bayaran kula saur,” rayu Koplo.

Tom Gembus cuma bisa geleng-geleng kepala sambil menarik dompet dari saku celananya.

”Jane wau nggih ajeng kula gugah, Mas. Ning sarene kok ketok angler banget. Kula mesakake,” kata penjaga Warnet itu pada Tom Gembus sambil mesam-mesem sajak piye.  Kiriman Saptadi Winasmono, Jl Arifin No 66, Solo.

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif