SOLOPOS.COM - Panitia dan pejabat pemerintah Kecamatan Delanggu, Klaten, memukul bola saat pembukaan Turnamen Voli Plastik di Kepanjen, Delanggu, Klaten, Jumat (26/5/2023) malam. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Turnamen voli bola plastik digelar di lapangan bola voli Kanaba, Dukuh Baran, Desa Kepanjen, Kecamatan Delanggu, Klaten, selama sekitar 17 hari mulai Jumat (26/5/2023) malam. Turnamen bertajuk Kanaba Cup 2 yang diikuti 32 tim itu memperebutkan total hadiah Rp13 juta serta trofi.

Pertandingan digelar dengan sistem gugur. Masing-masing tim terdiri dari enam pemain dengan setiap pertandingan digelar dalam tiga set dengan setiap set 25 rally point.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Koordinator lapangan Kanaba Cup 2, Indra Hermawan, mengatakan secara umum peraturan pada pertandingan voli bola plastik sama sama dengan bola voli karet. “Tetapi ukuran lapangan beda. Tiap turnamen itu bisa berbeda-beda ukurannya tergantung panitia,” kata Indra saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (28/5/2023).

Turnamen Kanaba Cup 2 digelar warga satu RW terdiri dari tiga dukuh di Kepanjen meliputi Dukuh Karangbendo, Nojiwan, dan Baran. Sebelum turnamen tersebut, warga Kepanjen, Klaten, sudah menyukai olahraga voli bola plastik. Bahkan, mereka kerap mengikuti turnamen di luar daerah.

Bagi warga, bermain voli bola plastik tak kalah seru dibandingkan bermain voli menggunakan bola karet. Salah satunya yakni gerakan bola voli plastik yang sulit ditebak.

Selain itu, banyak variasi gerakan bola ketika bermain voli bola plastik. “Di bola voli plastik itu ada yang namanya poles bola bisa menukik. Kemudian passing lambung tinggi seperti untir-untir. Kalau dilakukan menggunakan bola karet itu sulit,” kata Indra.

Hal itu seperti yang terlihat pada pertandingan hari pertama, Jumat (26/5/2023) malam. Sejumlah pemain melakukan passing lambung tinggi dengan gerakan bola terus berputar hingga jatuh di sisi lapangan lawan.

Pertandingan pada turnamen voli plastik Kanaba Cup 2 berlangsung di lapangan yang berada di tengah perkampungan. Lapangan itu berukuran 9 meter x 6 meter berlantai tanah yang permukaannya berupa bubuk bata merah agar kesat.

Turnamen itu diikuti 32 tim dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan DIY, seperti Sukoharjo, Bantul, Magelang, Semarang, Klaten, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya