SOLOPOS.COM - Striker Arema Cronus, Cristian "El Loco" Gonzales (tengah), dikerubuti para penonton seusai tampil di laga final Putra Jati Cup di Lapangan Sajen, Trucuk, Klaten, Minggu (25/10/2015). El Loco tampil di turnamen ini atas undangan Putra Jati FC yang tampil sebagai juara pada laga final seusai mengalahkan Kembar Football Club (KFC) 2-0. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Turnamen tarkam di Trucuk Klaten mendatangkan sejumlah pemain top seperti Cristian Gonzalez yang bayarannya mahal.

Solopos.com, KLATEN — Besarnya hadiah yang diterima para klub juara di turnamen antarkampung (tarkam) sepertinya tidak sebanding dengan biaya yang mereka keluarkan untuk mendatangkan para pemain bintang. Kondisi inilah yang dialami para pengurus Putra Jati FC.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demi mendatangkan pemain-pemain top, seperti trio Arema Cronus, Cristian “El Loco” Gonzales, Juan Revi, dan Alfarizi, pada laga final turnamen Putra Jati Cup di Lapangan Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Klaten, Minggu (25/10/2015), Putra Jati FC pun rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, jumlah itu berbuah manis karena di laga final Putra Jati sukses meraih kemenangan setelah mengalahkan Kembar Football Club (KFC) dengan skor 2-0. Salah satu pengurus Putra Jati FC sekaligus Panpel Putra Jati Cup, Dandi Ivan, mengaku untuk mendatangkan para pemain top itu harus merogoh kocek hingga Rp20 juta. Jumlah itu belum termasuk biaya yang ia keluarkan selama timnya melakoni babak penyisihan hingga partai final.

“Kalau pertandingan sebelumnya kami hanya mendatangkan pemain lokal setempat saja. Biaya pengeluarannya juga tidak terlalu mahal, sekitar Rp5 juta. Kalau untuk partai final ini, banyak pemain ISL dan Divisi Utama (DU) yang kami datangkan. Biayanya sekitar Rp20 juta. Itu belum termasuk biaya akomodasi dan transportasi mereka,” ujar Dandi saat dijumpai Solopos.com di rumahnya sebelum laga dimulai.

Meski mengeluarkan biaya tidak sedikit, Dandi mengaku tidak rugi. Padahal, hadiah yang diterima klubnya sebagai juara hanyalah Rp8 juta atau jauh lebih sedikit daripada biaya yang ia keluarkan selama menggelar turnamen. “Saya enggak merasa rugi. Toh, ada gengsi yang kami pertaruhkan dengan klub-klub lain dalam turnamen ini. Untungnya, biaya besar itu berbuah manis. Tim kami bisa jadi juara,” imbuh Dinda.

Dalam laga ini, pihak panitia memang mengeluarkan pemain top yang tidak sedikit. Selain trio Arema, pihak panitia juga mendatangkan para pemain ISL lainnya, seperti Rudi Widodo (Bonek FC), T.A. Musafri (Sriwijaya FC), Nova Ariyanto (Persipasi Bandung Raya), Ridwan Awaludin (Persiba Balikpapan), serta beberapa pemain Divisi Utama (DU) asal klub Persis Solo.

Kedatangan para pemain ini pun membuat kehebohan bagi masyarakat yang menyaksikan. Selain itu, turnamen ini juga turut dihadiri oleh Bupati Klaten, Sunarna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya