SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo (merah) saat bertanding melawan Persijap Jepara, Rabu (27/5/2015). JIBI/Solopos/dok

Turnamen Divisi Utama Jateng yang mempertemukan Persijap Jepara vs Persis Solo ternyata disusupi pemain sepak bola gajah.

Solopos.com, SOLO — Persis Solo telah melaporkan tindakan kontroversial yang dilakukan Persijap Jepara saat melakoni laga perdana penyisihan Grup A turnamen Piala Polda Jateng 2015.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Bumi Kartini, Jepara, Rabu (27/5/2015) itu, Persijap sukses menaklukan Persis dengan skor 2-1. Meski demikian, kemenangan Laskar Kalinyamat, julukan Persijap, ini sedikit ternoda menyusul beberapa tindakan kontroversial guna mengikuti kejuaraan yang digunakan tim-tim Divisi Utama (DU) Jateng sebagai simulasi kompetisi musim depan itu.

Beberapa tindakan kontroversial itu salah satunya adalah memainkan bek Anam Sahrul dalam laga tersebut. Padahal Anam hingga saat ini masih menjalani sanksi Komisi Displin (Komdis) PSSI akibat insiden sepak bola gajah saat ia membela PSIS Semarang melawan PSS Sleman pada laga delapan besar DU 2014 lalu.

Akibat insiden sepak bola gajah itu beberapa pemain PSIS maupun PSS, termasuk Anam, diganjar sanksi tidak boleh menjalani aktifitas di kancah persepakbolaan Tanah Air selama lima tahun. Namun, belum ada satu tahun menjalani hukuman, Anam sudah merumput bersama Persijap dan dimainkan secara full time bahkan bertindak sebagai kapten.

Direktur Sport dan Teknik PT Persis Solo Saestu, Totok Supriyanto, tidak tahu apakah pemain yang masih menjalani sanksi diizinkan tampil di turnamen ini. Tapi dalam kesepakatan awal di antara klub-klub, meski hanya sebatas turnamen, Piala Polda Jateng ini digunakan sebagai simulasi kompetisi musim depan.

“Kalau kesepakatannya seperti itu kan sudah seharusnya pemain yang digunakan juga merupakan pemain yang diizinkan untuk tampil di kompetisi musim depan dan bukan pemain bermasalah. Apalagi turnamen ini juga disetujui oleh Asprov [Asosiasi Provinsi] PSSI Jateng. Jadi bukan persoalan menang atau kalah, tapi apa yang dilakukan mereka tidak profesional,” ujar Totok saat dijumpai Espos seusai pertandingan.

Terpisah Ketua panitia penyelenggara (Panpel) turnamen, Aam Ichwan, mengaku belum bisa memutuskan akan memberi sanksi atau tidak terhadap Persijap karena menggunakan pemain yang masih menjalani sanksi PSSI. Meski demikian, jika mengacu kesepakatan awal digelarnya turnamen ini sebagai ajang persiapan kompetisi musim depan, pemain bermasalah seharusnya tidak boleh digunakan.

“Kami belum bisa memutuskan, karena saat manager meeting kemarin memang belum dibahas aturan tentang penggunaan pemain yang masih menjalani sanksi. Mungkin setelah ini akan kami rapatkan lagi terkait aturan itu. Boleh atau tidaknya akan kami kembalikan lagi ke kepada kesepakatan klub-klub selaku peserta maupun penyelenggara,” ujar pria yang juga menjadi manajer Persip Pekalongan itu saat dihubungi Espos, Kamis (28/5/2015). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya