SOLOPOS.COM - Ilustrasi (wisegeek.com)

Informasi penculikan anak di SD Nguter Sukoharjo hoax!

Solopos.com, SUKOHARJO — Beredar broadcast penculikan anak SD di Nguter Sukoharjo, Kamis (24/1/2016) pagi. Broadcast yang disebarkan lewat grup blackberry messenger (BBM) hingga grup Whatsaap ini meresahkan masyarakat. Polsek Sukoharjo menegaskan informasi tersebut kabar angin alias hoax!

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Broadcast yang beredar berbunyi, “Info dr Nguter Tanjung Jarak bagi yg punya anak SD yg masih sekolah harap hati2 karena baru saja terjadi penculikan yg anak kelas 4 SD Tanjung jarak  nguter’. d ambil ginjal anak tersebut’ dan di berikan uang 2 juta mohon hati2 dan sll waspada njih sahabat ibu bapak dan teman2 sekalian’ saat ini korban di bawa ke muwardi Solo”

Menanggapi hal ini, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Nguter, Sukoharjo AKP Didik Noer menegaskan kabar tentang penculikan anak Sekolah Dasar (SD) di wilayahnya merupakan kabar angin. Masyarakat diminta melakukan cek dan ricek jika menerima kabar serupa sebelum membagikannya ke media sosial (medsos).

“Berita [penculikan anak SD] hoax. Polisi sudah melakukan pengecekan tentang kabar tentang anak hilang,” katanya, Kamis (24/11/2016).

Informasi lain yang diperoleh Solopos.com, kabar penculikan anak SD tak hanya diterima sekali tetapi berkali-kali. Sejumlah warga Sukoharjo, seperti, Ismuntoro, Suryanto dan Maridi mengaku khawatir mendapat kabar tersebut karena masih memiliki anak usia SD.

Ismuntoro, mengaku mendapatkan kabar penculikan dari media sosial secara berantai. Dia menyebutkan kabar terakhir kabar penculikan anak SD menimpa seorang anak di SD Tanjung, Kecamatan Nguter.

“Kabar di medsos menyebutkan anak hilang ditemukan warga dan Si Bocah membawa uang senilai Rp2 juta. Uang itu disebutkan dalam kabar itu sebagai pengganti ginjalnya yang diambil,” katanya.

Hal sama diceritakan Maridi dan Suryanto. Keduanya mengatakan uang yang diperoleh anak yang diculik senilai Rp3 juta. Wakapolres Sukoharjo, Kompol M Ifan Hariyat mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano meminta warga tak berlebihan menanggapi informasi di dunia maya.

“Warga tetap waspada dan berhat-hati. Jaga anak kandung yang masih bersekolah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya