SOLOPOS.COM - Pasukan Turki berjaga di dekat pintu gerbang perbatasan dengan Suriah di wilayah Akcakale, Turki selatan, Minggu (7/10/2012). Konflik antara Turki dan Suriah di perbatasan masih belum mereda setelah adanya tembaklan mortir dari wilayah Suriah yang mengenai wilayah Turki, dan pasukan Turki pun kembali membalas tembakan tersebut pada akhir pekan. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Pasukan Turki berjaga di dekat pintu gerbang perbatasan dengan Suriah di wilayah Akcakale, Turki selatan, Minggu (7/10/2012). Konflik antara Turki dan Suriah di perbatasan masih belum mereda setelah adanya tembaklan mortir dari wilayah Suriah yang mengenai wilayah Turki, dan pasukan Turki pun kembali membalas tembakan tersebut pada akhir pekan. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

ANKARA – Wakil Presiden Suriah Faruq al-Shara adalah “orang tepat”, yang dapat menggantikan Presiden Bashar al-Assad sebagai kepala pemerintah peralihan untuk menghentikan perang di Suriah, demikian ditegaskan Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Faruq al-Shara adalah orang tepat dan punya hati nurani serta tidak terlibat dalam pembunuhan di Suriah. Tidak seorang pun tahu sistem lebih baik kecuali dia,” kata Davutoglu. Menlu Turki itu menegaskan oposisi Suriah “cenderung menerima Shara” sebagai pemimpin masa depan pemerintah Suriah.

Shara,yang tokoh Muslim Sunni dalam pemerintah yang dipimpin kelompok minoritas Alawi, diprcaya pemerintah itu dan menjadi menteri luar negeri selama 15 tahun sebelum menjadi wakil presiden tahun 2006. Laporan-laporan bahwa ia membelot Agustus lalu dibantah Damaskus, tetapi beberapa pemimpin oposisi megatakan ia agaknya berada dalam tahanan rumah. Davutoglu mengatakan ia yakin wakil presiden Suriah itu masih di Suriah.

Hubungan antara Ankara dan Damaskus, yang tegang sejak dimulainya pemberontakan di Suriah Maret 2011, memburuk setelah peluru-peluru Suriah menewaskan lima warga desa Turki pekan lalu ketika peluru mortir yang ditembakkan melintas perbatsan itu. Turki, yang memiliki perbatasan 900km dengan Suriah dan menampung hampir 100.000 pengungsi Suriah di daerahnya, memberikan dukungan kepada pemberontak Tentara Pembabasan Rakyat Suriah dan menyerukan Bashar mundur.

Turki membalas selama beberapa hari serangan-serangan Suriah yang menghantam daerah Turki. PBB mengecam penembakan Suriah itu dan mendesak kedua pihak menahan diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya