SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ankara–Turki akan mengurangi hubungan ekoomi dan militer dregan Israel,tetapi kerja sama bilaeral tidak akan dibekukan seluruhnya setelah serangan kapal yang membawa bantuan untuk Gaza, kata Wakil Perdana Menteri Bulent Arinc, Jumat.

Ankara “akan mengurangi hubungan dalam bidang-bidang ini pada tingkat minimum, mempertanggung jawabkan kerja sama yang  sudah ada… apakah pembayaran telah dilakukan atau tidak,” kata Arinc di jaringan televisi NTV.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Tetapi sebagai sebuah negara kita tidak dapat mengabaikan sama sekali sebuah negara yang eksistennya diakui,” kata Arinc.

Hubungan antara Turki dan Israel, yang pernah memiliki hubungan persahabatan yang erat, mengalami krisis akibat serangan pasukan komando Israel ke satu armada yang mengangkut bantuan kemanusian ke Jalur Gaza. Sembilan aktivis Turki yang pro Palestina termasuk seorang warga Amerika Serikat keturunan Turki, yang berda dalam sebuah kapal  tewas.

Ankara memanggil pulang duta besarnya dari Israel dan membatalkan rencana-rencana pelatihan militer tiga negara.

Arinc menjelaskan  bahwa para pejabat Turki telah memutuskan  “tidak banyak perjanjian antara kedua negara itu dalam bidang ekonomi” dan sebagian besar kerjasama yang ada adalah antara perusahaan-perusahaan.

Kerjasama militer dan indusri pertahanan digerakan di bawah aliansi Turki-Israel, yang ditandatangani dalam  satu perjanjian kerjasama militer tahun 1996.

Perusahaan-perusahaan Israel termasuk di antara  penerima-penerima utama tender untuk kebutuhan militer Turki.

Satu proyek, senilai 183 juta dolar yang melibatkan pembuatan 10 pesawat tidak berawak dan peralatan pengintaian bagi militer Turki dalam satu usaha patungan yang dipimpin Industri Dirgantara Israel.

Berbicara setelah serangan pasukan komando Israel terhadap kapal-kapal itu, Menteri Pertahanan Turki Vecdi  Gonul mengatakan krisis itu tidak akan memnghambat penyelesaian proyek itu.

Israel diperkirakan akan menyerahkan sisa empat pesawat tanpa awak itu Juni atau Juli, katanya.

Proyek yang diresmikan tahun 2005 itu ditunda akibat hambatan teknis dan ketegangan politik, yang timbul sejak Israel menggempur Gaza tahun lalu.

Dalam tahun-tahun sebelumnya, perusahaan-perusahaan Israel telah memordernisasi sekitar 100 jet-jet tempurF-4 dan F-5  dalam satu perjanjian senilai sekitar 700 juta dolar dan menjual roket-roket dan perlengakapan elektronika kepada Turki.

Pada tahun 2002, Industri-Industri Militer Israel menang tender 668 juta dolar untuk meningkatkan mutu 170 tank M60 , pengirimannya rampug April lalu.

ant/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya