SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Raheem Sterling (depan), salah satu pemain Liverpool yang rentan menerima ejekan rasial pendukung Zenit St Petersburg. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

LIVERPOOL-Liverpool harus menghadapi tur neraka dalam partai 32 besar Liga Europa setelah hasil drawing mempertemukan mereka dengan wakil Rusia, Zenit St Peterseburg.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekelompok suporter Zenit menuai kecaman keras setelah pekan ini memublikasikan manifesto yang melarang kaum minoritas bermain untuk klub itu. Klub Negeri Beruang Merah ini adalah satu-satunya klub yang tak pernah merekrut pemain Afrika sejauh ini.

Dengan perkembangan terbaru tersebut di kubu Zenit, partai tandang Liverpool ke Rusia dipastikan menjadi partai neraka buat mereka. Lolos ke fase 32 besar sebagai juara grup, wakil Inggris ini akan lebih dulu menjalani pertandingan away dalam pertemuan pertama.

Fakta bahwa Liverpool memiliki banyak pemain kulit hitam adalah alasan mengapa tur ke Rusia potensial menjadi trip ‘neraka’. Beberapa di antaranya bahkan cukup populer seperti Glen Johnson, Raheem Sterling, Andre Wisdom, beserta Tom Ince dan Daniel Sturridge yang menjadi target pembelian klub selama jendela transfer musim dingin.

Namun terlepas dari tur panas tersebut, pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, tampaknya tak ingin terpancing, Suksesor Kenny Dalglish tersebut bahkan menilai hasil pengundian yang mempertemukan Steven Gerrard dkk dengan Zenit justru sangat baik bagi timnya.

“Itu undian yang bagus untuk kami. Kami punya pengalaman bermain di Rusia [melawan Anzhi Makhachkala]. Saya pikir hal pentingnya tim pergi ke sana sebagai juara grup dan bermain di putaran kedua di kandang,” beber Rodgers dilansir Dailymail, Jumat (21/12).

Rodgers juga tidak mau menanggapi saat ditekan mengenai tanggapan atas munculnya manifesto yang baru-baru ini saja dipublikasikan kelompok suporter fanatik tim lawan.

“Kami belum berpikir sampai sejauh itu. Saya memang punya pandangan pribadi dan telah hal seperti itu terjadi, tetapi saya tidak punya sesuatu untuk dikatakan,” lanjutnya.

Sebagai klub dengan pemain dari berbagai latar belakang ras, Liverpool dua kali jadi sasaran pelecehan rasial dalam 10 tahun terakhir. Yang pertama adalah Emile Heskey saat bermain di Kiev pada 2002, Djibril Cisse mendapat perlakuan serupa pada 2005.

Namun terlepas dari manifesto itu, Si Merah memang harus berhati-hati dalam laga tandang di leg pertama babak 32 besar Liga Europa. Hal itu mengingat suporter Zenit St Petersburg menjadi salah satu kelompok suporter dengan reputasi buruk terkait rasisme.

Sesuai hasil undian babak 32 besar Liga Europa, Liverpool akan menjalani leg pertama dengan melawat ke markas Zenit St Petersburg pada pertengahan Februari 2013. Kedua tim dijadwalkan menjalani duel kedua di Anfield satu pekan berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya