SOLOPOS.COM - Demo petani Wonogiri (Foto: JIBI/SOLOPOS/Ivan AM)

Demo petani Wonogiri (Foto: JIBI/SOLOPOS/Ivan AM)

SOLO—Tuntutan ratusan petani dari Kecamatan Selogiri, Wonogiri melakukan demonstrasi, Minggu (7/10/2012) agar penutupan saluran Induk Colo Barat diundur sampai 15 Oktober, akhirnya dikabulkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diberitakan sebelumnya, massa yang berasal dari Gabungan Paguyuban Petani Pengguna Air (GP3A) Irigasi Colo Barat beserta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Jaten, Desa Nambangan dan Desa Pule, Kecamatan Selogiri berkumpul di lapangan Karanganyar, Jaten, Selogiri, Wonogiri, Minggu  sekitar pukul 16.00 WIB.

Mereka kemudian berpawai menuju kantor Perum Jasa Tirta (PJT) I Pengkol, Nguter, Sukoharjo menggunakan sepeda motor dan truk.  Dalam orasinya di depan pagar masuk kantor PJT I, perwakilan Gapoktan Kecamatan Selogiri, Sagino, 62, mengharap kebijakan pejabat berwenang untuk mengundur penutupan saluran irigasi yang mengairi sawah para petani di daerahnya. Sedianya penutupan dilakukan Senin (8/10/2012) pukul 24.00 WIB.

Mereka berpendapat, penutupan aliran air berpotensi membuat tanaman padi seluas sekitar 520 hektare di Selogiri gagal panen (puso).

Kabagop Polres Sukoharjo, AKP Miko Indrayana, sebelum massa datang, menyatakan kepada JIBI/SOLOPOS, pihaknya mengerahkan sekitar 50 personel untuk mengawal aksi damai dari petani Selogiri. Polres Sukoharjo siap menjadi penengah dalam menyelesaikan masalah tuntutan petani.

Tak lama setelah orasi dari perwakilan petani Selogiri, diadakan musyawarah antara PJT I Wilayah Sungai Bengawan Solo dengan perwakilan petani. PJT I diwakili oleh Suyanto, 53, Kepala Juru TU Pengusahaan PJT I. Sedangkan petani Selogiri diwakili oleh Bambang, Sagino, Sutejo dan Sugimo.

Setelah penyampaian aspirasi dari perwakilan petani, akhirnya didapat kesepakatan yaitu tetap dibukanya Saluran Induk Colo Barat sampai ada keputusan dari kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

“Saya di sini hanyalah operator. Kebijakan tutup-buka berada di tangan pimpinan kami di BBWS Bengawan Solo. Aspirasi dari para petani akan saya sampaikan agar ditindak lanjuti. Sementara menunggu keputusan, aliran air akan tetap dibuka,” papar Suyanto.

Massa membubarkan diri sekitar pukul 17.30 WIB. Bambang, kepada Suyanto, berjanji akan menginformasikan keputusan musyawarah kepada rekan-rekan petani dari Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya