SOLOPOS.COM - Ketua Komunitas Banteng Liar Soloraya, Joko Lelono. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Pendiri Komunitas Banteng Liar dan Korwil Keluarga Besar Marhaenis Soloraya, Joko Lelono, membuat surat terbuka untuk Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang “Pacul” Wuryanto, Rabu (13/10/2021).

Surat terbuka itu salah satunya izin menuntut Bambang Pacul meminta maaf atas pernyataannya yang menyebut kader PDIP pendukung Ganjar Pranowo bukanlah kader banteng melainkan celeng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan Bambang Pacul yang ramai diberitakan media massa itu dinilai telah melukai perasaan kader PDIP di daerah. Hal itu terbukti dengan terbentuknya Barisan Celeng Berjuang di Jateng.

Baca Juga: Sebut Kader PDIP Pro Ganjar Celeng, Bambang Pacul Dituntut Minta Maaf

“Mosok pasang gambar celeng anak-anak itu, kasihan. Ndak apa-apa kita dihina, lebih baik celeng berhati banteng, daripada banteng berhati celeng. Kami minta Mas Pacul minta maaf, kalau enggak ya diseruduk,” tuturnya.

Ketua Komunitas Banteng Liar itu mengatakan sejumlah kader PDIP yang disebut celeng oleh Pacul akhirnya ramai-ramai membuat dan memasang logo atau gambar Barisan Celeng Berjuang. Logo itu lengkap dengan gambar celeng merah.

“Yang bikin logo atau gambar tersebut Albertus Sumbogo dari Purworejo. Akhirnya dipakai teman-teman untuk simbol perjuangan, simbol perlawanan. Nanti mungkin akan lebih banyak lagi simbolnya,” terangnya.

Baca Juga: Ada Ribuan Loker di Shopee Solo, Sejumlah Situs Ungkap Besaran Gajinya

Buktikan Siapa Celeng Siapa Banteng

Joko telah membuat surat terbuka untuk Bambang Pacul dengan mengatasnamakan sesepuh Banteng Liar dan Korwil Keluarga Marhaenis Soloraya itu berisi enam poin pernyataan sikap. Berikut enam poin tersebut seperti tertulis dalam surat terbuka dari Joko yang diterima Solopos.com, Rabu (13/10/2021):

1. Anak anakku Banteng Liar dan kepada semua kader Marhaenis di Jawa Tengah khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya untuk menahan emosi tidak menanggapi pernyataan Pacul dengan emosi. Kita buktikan siapa yang celeng siapa yang Banteng.
2. Anak anakku Banteng Liar dan kader Marhaenis Jawa Tengah Khususnya dan Indonesia pada umumnya untuk tetap menghormati tidak merendahkan Bunda Megawati dan dinda Puan Maharani sebagai kader terbaik Marhaenis.
3. Anak anakku Banteng Liar dan kader Marhaenis di Jawa tengah khususnya dan Indonesia pada Umumnya. Untuk menerima dengan ikhlas sanksi yang diberikan Pacul, dan janganlah menaruh dendam.
4. Anak anakku Banteng Liar dan Kader Marhaenis di Jawa tengah khususnya dan Indonesia pada umumnya, ketahuilah bahwa Pacul adalah kader KADRUN BUMI DATAR dan dia akan membersihkan dan menggusur Banteng Asli Kader Marhaenis di PDI Perjuangan Jawa tengah.
5. Anak anakku Banteng Liar dan Kader Marhaenis di Jawa tengah khususnya dan Indonesia pada umumnya, kita adalah Banteng Asli pewaris syah PDi Perjuangan dan kita harus mengakui kita kalah dengan dengan orang KOS satu persatu kader Banteng digusur.
Namun kita harus tetap sabar, tetap dalam satu Barisan, dan tetap berjuang untuk rakyat Marhaen.
6. Anak anakku Banteng Liar dan Kader Marhaenis aku tidak melarang dan tidak menyalahkanmu apabila kamu mengidolakan Ganjar. Karena Ganjar adalah juga kader terbaik Marhaenis.

Joko berharap surat terbuka darinya segera direspons oleh Bambang Pacul dengan meminta maaf secara terbuka. Bila tidak direspons, menurutnya, Bambang Pacul bisa saja akan “diseruduk oleh banteng-banteng tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya