SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Palestina di Gaza berusaha memadamkan sebuah kendaraan yang terbakar akibat serangan udara militer Israel, Kamis (15/11/2012) malam. (Reuters)

Sejumlah warga Palestina di Gaza berusaha memadamkan sebuah kendaraan yang terbakar akibat serangan udara militer Israel, Kamis (15/11/2012) malam. (Reuters)

GAZA – Perdana Menteri (PM) Mesir siap mengunjungi Jalur Gaza pada Jumat (16/11/2012), guna menunjukkan solidaritas dan dukungan terhadap militan Hamas, menyusul meningkatnya eskalasi konflik baru dengan Israel.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Presiden Mesir, Mohamed Morsi, telah memimpin protes internasional atas serangan Israel terhadap Palestina. PM Mesir, Hisham Kandil, dijadwalkan mengunjungi Gaza bersama para pejabat Mesir lainnya untuk menunjukkan dukungan, ujar seorang pejabat kabinet Mesir mengatakan.

Israel berjanji delegasi Mesir itu tak akan terancam bahaya selama kunjungannya. Sebuah sumber pemerintah Mesir berbicara dengan syarat anonim, mengatakan para pejabat yang menyertai kepergian Kandil akan menjajaki kemungkinan menjadi perantara gencatan senjata.

Dua roket yang diluncurkan pejuang Palestina di Gaza, jatuh di dekat Tel Aviv dalam serangan pertama di Ibu Kota Israel dalam 20 tahun. Satu roket jatuh di Laut Mediterania dan lainnya di bagian tak berpenghuni di pinggiran selatan Tel Aviv.

Sementara, dua hari serangan udara Israel telah menewaskan 19 warga Palestina, termasuk tujuh militan dan 12 warga sipil. Di antara korban tewas tersebut terdapat enam anak dan wanita hamil.

Sebuah roket balasan Hamas menewaskan tiga warga Israel di kota Kiryat Maleakhi, Kamis (15/11/2012) pagi.

Kebangkitan terbaru dalam konflik berkepanjangan Palestina-Israel dimulai pada (14/11/2012), ketika Israel membunuh komandan Hamas, Ahmed Al-Jaabari, dalam serangan udara yang menargetkan mobilnya. Israel kemudian mulai menembaki sejumlah lokasi yang telah ditandai dari darat, udara dan laut.

Israel mengatakan aksi ofensif itu merupakan balasan terhadap meningkatnya tembakan rudal dari Gaza. Meskipun pemboman udara diakui belum mencapai tingkat yang sama saat Israel hendak menyerbu Gaza pada 2008, para pejabat Israel mengatakan serangan darat tetap mungkin dilakukan sewaktu-waktu.

Konflik bersenjata Palestina-Israel ini telah menambahkan bahan bakar bagi krisis Timur Tengah, yang selama dua tahun terakhir menghadapi revolusi rakyat Arab. Bahkan perang sipil di Suriah kini mengancam menyebar lebih jauh hingga melibatkan negara-negara tetangga.

Dalam serangan terbaru, pesawat-pesawat tempur Israel membombardir sasaran di dalam dan di sekitar Kota Gaza, termasuk menargetkan gedung-gedung tinggi.

Juru bicara militer Israel mengatakan pihaknya telah menerima lampu hijau untuk mengaktifkan hingga 30.000 personel pasukan cadangan.

Terpisah, diplomat PBB mengatakan Sekjen Ban Ki-moon akan menuju ke Israel dan Mesir pekan depan untuk mencoba menengahi gencatan senjata. Namun tak ada rincian lebih lanjut mengenaiu rencana itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya