Tunjukkan Dukungan Dengan Mobil

FANATIK -- Carlos Brum, suporter Portugal, berpose di depan mobilnya yang didekorasi unik untuk menunjukkan fanatismenya pada tim nasionalnya. (JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bukan mobil sembarangan karena dimodikasi dan dihiasi dengan berbagai atribut unit Timnas Portugal. Di bagian samping, tertera tulisan besar berwarna kuning berbunyi “Forca Portugal”. Sedangkan mobilnya bercat dasar warna kebesaran Seleccao, kuning, hijau dan merah. Di seluruh bodi mobil tertempel foto-foto terkait Timnas Portugal.

Alhasil, mobil unik Carlos menjadi incaran suporter untuk berfoto. Dengan senang hati Carlos mempersilakan mobilnya dijadikan obyek, malah kadang-kadang dia ikut berfoto bersama mereka. Ketika dijumpai di area Donbass Arena, Selasa (26/6), Carlos mengaku rela menyetir ribuan kilometer dari kampung halamannya di Lagos, Portugal, demi mendukung perjuangan Cristiano Ronaldo cs. ”Saya berangkat dari Lagos sekitar sebulan lalu menuju Ukraina, menyetir sendiri. Saya mengiringi di mana pun Portugal main, baik di Ukraina maupun Polandia. Saya akan tetap di sini sampai Portugal tersisih maupun masuk final,” ujar Carlos.

Saking fanatiknya mendukung Seleccao, Carlos mengaku hampir berkelahi dengan pendukung Spanyol di halaman hotel Center Victoria, Selasa siang. Saat itu mereka sama-sama memunggu kedatangan rombongan Timnas Portugal. Insiden pertengkaran terjadi ketika Cristiano Ronaldo lewat. Tiba-tiba para pendukung Spanyol menyebut-nyebut nama Lionel Messi. Kontan Carlos tersulut emosinya.

”Mengapa mereka harus menyebut nama Messi. Kalau dia pemain Spanyol tidak masalah, tapi Messi kan orang Argentina. Saya tahu tujuan mereka hanya ingin menyulut kemarahan Ronaldo yang paling tidak suka jika dibandingkan dengan Messi. Saya nyaris bertengkar,” aku Carlos.

Selain berkeliling Ukraina, Carlos mengaku sudah sering datang ke Indonesia. Pria yang berprofesi sebagai pengusaha tersebut pernah menyambangi Jakarta, Bandung, Bali, hingga Jogja. Mengaku telah mencoba berbagai masakan Indonesia, Carlos juga fasih mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Indonesia, seperti “terima kasih” dan “sama-sama”. ”Saya biasanya mencari patung Buddha di Indonesia, kemudian menjualnya lagi. Saya benar-benar suka dengan Indonesia, makannya juga enak-enak,” pungkasnya.