SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Tunjangan perangkat desa di Bantul diduga dipotong tanpa izin penerimanya

Harianjogja.com, BANTUL– Pemotongan gaji pamong desa di Dlingo, Bantul untuk program dana purna tugas dinilai sarat kejanggalan dan mencurigakan. Penghasilan empat orang pamong desa di Dlingo sebelumnya dipotong tanpa sepengetahuan yang bersangkutan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Desa Dlingo, Bantul Radi mengatakan, ia tidak pernah sekalipun menyetujui atau menandatangani surat kepesertaan asuransi Beringin Life yang bekerjasama dengan Koperasi Pandu Argo Sejahtera untuk program dana purna tugas.

“Seingat saya, enggak pernah saya tanda tangan apa pun. Saya memang ingat, Beringin Life pernah datang ke sini sosialisasi,” ungkap Radi, Selasa (19/4/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Bahkan kata dia, ia tidak mengenal Koperasi Pandu Argo Sejahtera yang disebut-sebut sebagai koperasi para pamong desa di Bantul tersebut.

“Tahu saja enggak dengan koperasinya mana mungkin saya setuju begitu saja pemotongan dana. Ini kan janggal sekali,” ujarnya lagi.

Sementara itu Matori, Kepala Dusun Kebosungu II, Desa Dlingo juga merasakan kejanggalan program dana purna tugas yang berujung pemotongan gaji pamong. Menurutnya, pemotongan gaji pamong yang diklaim sebagai premi asuransi dana purna tugas tersebut tidak teratur layaknya program asuransi lainnya.

“Kalau rutin tiap bulan pemotongannya mungkin masuk akal, ini enggak. Februari dipotong dua kali dalam sehari. Lalu ada lagi dua kali pemotongan tahun 2015,” papar Matori.

Ikhwal kepesertaan program dana purna tugas, diakui Matori.

Tahun lalu, Koperasi Pandu Argo Sejahtera dan Beringin Life pernah berkunjung ke Dlingo. Saat itu, Matori turut membubuhkan tanda tangan kepesertaan program dana purna tugas. Namun setelah itu, beberapa bulan tak pernah ada kabar ikhwal asuransi tersebut.

Tiba-tiba gajinya dipotong dua kali dalam sebulan. “Sosialisasi enggak ada, pemotongannya mau bagaimana dan kapan. Anehnya itu kok pemotonganya enggak tiap bulan,” imbuhnya lagi. Bahkan menurut Matori, pemotongan dana asuransi itu tidak merata.

Sepengetahuannya tidak semua kepala dusun di Dlingo terkena pemotongan gaji. Padahal mayoritas kepala dusun saat sosialisasi turut menandatangani surat kepesertaan program dana purna tugas.

Matori, Radi dan dua dukuh lainnya mengeluhkan pemotongan gaji dengan total masing-masing Rp404.000. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Piyungan menerangkan, pemotongan tersebut untuk membayar angsuran yang terkait program Koperasi Pandu Argo Sejahtera.

Ketua Paguyuban Dukuh (Pandu) Bantul Sulistyo Atmojo mengatakan, program dana purna tugas tersebut merupakan kerjasama antara Koperasi Pandu Argo Sejahtera dengan Asuransi Beringin Life. “Itu ada nota kesepahamannya, dukuh-dukuh saat itu sudah bersedia ikut serta dalam program ini,” jelas Sulistyo Atmojo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya